Kondisi dilihat dari keaktifan belajar peserta didik yang mengalami penurunan pada masa peralihan pandemi, peserta didik diharuskan belajar di rumah selama 2 tahun lebih sehingga proses pembelajaran yang dilakukan tidak dapat maksimal. Oleh karena itu, interaksi peserta didik akan materi pembelajaran dan praktik pembelajaran di sekolah masih rendah, terlihat dari keaktifan peserta didik di kelas.
Perubahan yang terjadi seperti:
1. Malas mengerjakan soal yang diberikan
2. Sering mengobrol pada saat pembelajaran
3. Peserta didik tidak semangat dan tidak aktif mengikuti pembelajaran, banyak yang diam saat ditanya kembali tentang materi yang baru saja dipelajari
Kondisi ini diperburuk dengan kurangnya pemanfaatan media ajar dan model pembelajaran inovatif yang diimplementasikan guru di kelas.
Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri, wawancara guru, dan kepala sekolah, maka beberapa tantangan yang terjadi yaitu :
Orang tua jarang ada di rumah karena sibuk bekerja
Tidak ada motivasi yang diberikan orang tua kepada anaknya.
Peserta didik mengalami masalah keluarga karena kurangnya komunikasi dalam keluarga
Tantangan dari sisi peserta didik berdampak sekali pada proses pembelajaran di sekolah. Namun tantangan yang ada di sekolah juga ikut berperan dalam hal rendahnya motivasi belajar peserta didik. Adapun tantangan yang ada di sekolah yaitu:
- Faktor guru dalam pemilihan media ajar
- Guru cenderung menggunakan metode ceramah
- Model pembelajaran yang belum relevan dengan kebutuhan siswa
- Guru kurang memberikan motivasi ke peserta didik
- Tantangan tersebut perlu dicarikan solusi oleh seorang guru. Misalnya saja dengan cara menerapkan media yang sesuai dengan gaya belajar peserta didik serta model pembelajaran yang menarik.
Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh guru sesuai tantangan yang dihadapi antara lain :
1. Merancang pembelajaran yang membuat peserta  didik aktif,Â
2. Membuat media pembelajaran yang membuat peserta didik tertarik untuk belajar.
3. Guru menggunakan media pembelajaran yang menarik seperti video interaktif (TPACK)
4. Merancang model pembelajaran
Guru juga diyakini sudah hafal sintak dari model pembelajaran yang akan dipilihnya dari mulai tahap awal sampai akhir yang dituangkan dalam kegiatan pendahuluan, inti dan penutup. Adapun model pembelajaran yang digunakan yaitu problem based learning
Kemudian strategi yang digunakan untuk mendukung keberhasilan dari langkah-langkah yang sudah disusun yaitu dengan memberikan penghargaan kepada peserta didik yang aktif selama kegiatan pembelajaran.
Selain itu ditambahkan juga ice breaking dengan tujuan untuk mengembalikan konsentrasi dan menghilangkan rasa bosan peserta didik.
Sumber daya atau materi yang dibutuhkan dalam meningkatkan keaktifan belajar peserta didik yaitu dengan menggunakan media-media pembelajaran yang kreatif dan inovatif seperti video pembelajaran, PPT, gambar- gambar, alat praga konkret sehingga diharapkan akan meningkatkan keaktifan belajar peserta didik di kelas.
Dampak dari penggunaan model pembelajaran problem based learning serta berbantukan media berbasis video interaktif membuat peserta didik lebih bersemangat dan tidak cepat bosan dalam pembelajaran karena diselipkan ice breaking.Â
Dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning dan berbantukan video interaktif peserta didik lebih termotivasi, ditambah pula dengan diberikan penghargaan kepada peserta didik yang aktif selama pembelajaran. Hal tersebut semakin mendukung keberhasilan dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Peningkatan tersebut terlihat dari indikator keaktifan naik daripada sebelumnya.
Dari keseluruhan proses tersebut serta dengan melihat hasil yang ditimbulkan, maka dapat diambil pembelajaran bahwa keaktifan belajar peserta didik bisa ditingkatakan dengan cara guru menggunakan model pembelajaran yang membuat peserta didik aktif, serta dengan memadukan video interaktif sebagai media pembelajaran. Kemudian pemberian penghargaan kepada peserta didik juga dibutuhkan supaya memberikan motivasi kepada peserta didik dalam belajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H