“Diam-diam menghanyutkan.” Pribahasa ini mungkin pantas disematkan kepada sosok yang tak banyak retorika, tapi gerakannya terasa dan menggemparkan jagat raya dan media.
Jika ingatan anda masih waras, tentu anda akan ingat dengan kabar yang sempat menghebohkan republik ini. Tentang anak-anak parlemen yang menghadiri kampanye Donald Trump di New York, Amrik beberapa waktu lalu.
Jika anda gemar mengkonsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna yang dapat menyehatkan otak anda, tentu anda juga akan ingat pada sang pemimpin yang “konon” terbaik se-Asia saat berjumpa dengan Presiden Amrik, Barrack Obama.
Namun tahukah anda, siapakah makhluk yang menjembatani pertemuan anak-anak parlemen dengan Donald Trump tersebut? Dialah yang saya sebut dengan sosok yang “Diam-diam menghanyutkan” tadi.
Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya. Jika anak-anak parlemen tadi bertemu Donald Trump ada yang menjembatani, berbeda dengan sang pemimpin terbaik se-Asia ini.
Kabar tak sedap muncul dari seorang Doktor salah satu Universitas di Inggris (entah benar atau tidak), Ketika bertemu Barack Hussein Obama, pemimpin terbaik se-Asia itu dijembatani oleh broker. Dan yang paling mengejutkan lagi, kabar terendus, pemimpin terbaik se-Asia itu sampai rela mengeluarkan gocek 80 ribu Yu Es Di.
Mengapa saya sebut sebagai sosok yang “diam-diam menghanyutkan”?
Bagaimana tidak, jam 20.00 wib, 16 Januari 2016 ia apdet status menghadiri acara silaturrahmi ulama se-Jawa Barat, keesokan harinya ia tiba-tiba sudah ngopi dengan anak Trump di Amrik.
Tak hanya itu, usai ngopi dengan anak Trump, media asing ternama seperti Reuters, Forbes, Asian Correspondent, The Guardian, NDTV, ABC News, Straits Times, Fortune, South China Morning Post rela mengantri bagai antrian rakyat pelosok yang antri di kantor kelurahan saat pembagian raskin. Para awak media yang antri tersebut, tak lain hanya untuk mewawancarai sosok si “diam-diam menghanyutkan” itu.
Tak ada hujan tapi becek, si “diam-diam menghanyutkan” diundang untuk menghadiri acara pelantikan Donald Trump yang kini sah menjadi Presiden Amrik. Undangan yang dilayangkan bukanlah undangan biasa, tapi sudah masuk dalam kategori luar biasa. Menjadi tamu kehormatan, dan segala akomodasinya juga ditanggung pihak Amrik.
Selain itu, kabarnya, hotel yang ditempati si “diam-diam menghanyutkan,” sama dengan hotel yang ditempati John Roberts, sang Hakim Agus dari Mahkamah Agung Amrik yang akan melantik Donald Trump.
Harap tenang, jangan panik!. Pemimpin terbaik se-Asia lagi udzur. Beliau sibuk dengan urusan cabai yang harganya naik tak terhingga. Beliau lagi sibuk dengan para aktivis “makar” yang gegap gempita. Beliau juga lagi sibuk dengan urusan tarif STNK yang harganya naik 2,99 kali lipat harga semula. Oleh sebab itulah, dalam pelantikan Donald Trump, beliau diwakili oleh Pak Budi Bowoleksono, sang Duta Besar Indonesia untuk Amerika.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H