Menurut Gartner.com yang dikutip dari laman Jakartaconsulting.com, diperkirakan hanya 85% dari para perusahaan-perusahaan Global 2000 yang membuat rencana penanganan krisis dan hanya 15% yang menyusun rencana manajemen krisis yang lengkap. Fakta ini menunjukkan masih banyak perusahaan yang belum memperhitungkan beragam krisis yang mungkin terjadi dalam perencanaan bisnis mereka. CMP merupakan bagian yang penting dalam upaya krisis manajemen.
Dalam konteks manajemen krisis, reputasi perusahaan sangatlah ditentukan oleh tiga faktor persepsi publik: crisis responsibility, crisis history, dan prior reputational reputation. Crisis responsibility adalah atribusi publik tentang penyebab krisis dan siapa aktor yang bertanggungjawab. Crisis history adalah persepsi publik bahwa perusahaan pernah mengalami kasus yang sama di masa lalu, baik mencakup jenis krisisnya ataupun adanya kesamaan penanganan. Prior relational reputation adalah atribusi publik tentang berapa baik tingkat perhatian perusahaan terhadap publik. (Coombs, 2007a) dalam Rachmat Kriyantononono (2012: 362-363).Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H