Mohon tunggu...
Mahfud Achyar
Mahfud Achyar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - I am a storyteller based in Jakarta, Indonesia.

Undergraduate in Linguistics Studies, University of Padjadjaran, Bandung | Postgraduate in Corporate Communication Studies, Paramadina Graduate School of Communications, Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Strategi Digital Marketing: Indonesia Halal Tourism

11 Juli 2015   19:02 Diperbarui: 13 Juli 2015   08:19 1719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apabila Indonesia sudah optimal memanfaatkan strategi digital marketing communication dalam membangun dan memperkuat brand halal touris, hal ini akan sangat menguntungkan sebab dapat memperluas pasar industri pariwisata di Indonesia. Segmentasi khusus untuk pasar halal tourism yaitu Muslim traveler yang tersebar di berbagai negara di penjuru dunia. Setidaknya ada 1,6 miliar Muslim di dunia dengan potensi US$ 140 miliar. Jika Indonesia sukses membangun dan mengembangkan brand halal tourism, tentunya akan memberikan efek positif untuk devisa negara dari sektor pariwisata.

Menurut hemat penulis, strategi digital marketing communication sangatlah tepat apabila ingin mempromosikan brand halal tourism di kancah dunia. Hal ini juga sejalan dengan misi pemerintah melalui Kemenpar RI untuk meningkatkan promosi pariwisata dalam meraup wisatawan sebanyak-banyaknya, terutama kalangan wisata mancanegara pada tahun 2015 adalah e-tourism. Langkah ini terbilang berani dan efektif terutama pada era teknologi seperti ini.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan sarana digital menjadi sarana promosi yang baik. Secara biaya tentu jauh lebih murah apabila dibandingkan promosi dengan cara konvensional. E-tourism ini tidak hanya sekadar jargon atau angan-angan saja. Kemenpar sudah mempersiapkan beberapa aktivitas. Setidaknya sudah ada tujuh layanan berbasis teknologi yang berkaitan dengan promosi wisata secara digital. Di antaranya, Portal Pariwisata yang terintegarasi (hi-indonesia.com), Wonderful TV (WOI TV), mobile application (Hi Bali), Digital Photo Bank, Sinema Online, dan Sinema Digital, www.indonesafilm.net, dan apresiasi terhadap para travel blogger 2015. (Majalah Marketeers edisi April 2015, hal 58).

 

Referensi:

Achyar, Mahfud. (2014). Strategi Digital Marketing Communcation EIGER. Jakarta: Paramadina Graduate School.

Bachdar, Saviq. (2015). Menjadi Brand yang Diadvokasi. Jakarta: Majalah Marketeers Edisi Februari.

Chaffey, Dave. (2015). Difinitions of E-Marketing Versus Internet Vs Digital Marketing. [Online] visit site: http://www.smartinsights.com/digital-marketing-strategy/online-marketing-mix/definitions-of-emarketing-vs-internet-vs-digital-marketing/ (diakses pada tanggal 24 Juni 2015).

Nirwandar, Sapta. (2015). Halal Tourism, Kenapa Kita Harus Takut? Jakarta: Majalah Marketeers Edisi Juni.

Triwijanarko, Ramadhan (2015). Andalkan Strategi Digital dan Pesona Indonesia, Kemenpar Kerek Jumlah Wisman. Jakarta: Majalah Marketeers Edisi April.

Wijayani, Septi. (2015). Tingkatkan Pasar Produk Halal dengan Halal Supply Chain Management. Jakarta: Majalah Marketeers Edisi April.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun