Tulislah judul dengan gaya bahasa tertentu agar dapat memberikan kesan yang sulit dilupakan. Tidak hanya berkesan, namun bangkitkan juga rasa penasaran. Karena begitu melihat sebuah judul tulisan, maka pembaca menjadi bertanya-tanya terhadap apa yang kita tulis. Misalnya, “1 Langkah Menjadi Super Cepat Kaya” atau “Dua Hal Membuat Wanita Tergila-Gila Pada Anda,” “Mau Investasi Tanpa Resiko? Ikuti Langkah Ini,” dan lain-lain.
4. Singkat
Banyak yang baru belajar menulis, membuat judul kadang-kadang hampir sama dengan topik/tema, panjang sekali. Tidak jarang juga ditemui sampai dengan 20 kata. Judul yang panjang bukanlah judul yang menarik. Oleh karena itu, judul tulisan sebaiknya singkat saja. Kalau penulis hebat seperti penulis novel dan puisi, jarang judulnya panjang. Contohnya, “Aku”, “Ayah,” “Pelangi,” “Kembalikan Surau Kami,” dan lain-lain.
Hendaknya berikan judul tulisan saat tulisan anda selesai. Baca dan baca hasil tulisan anda berulang-ulang sehingga menemukan judul tulisan yang tepat dan menarik. Saya melihat memberikan judul tulisan analog dengan memberikan nama anak. Kapan memberikan nama anak? Secara umum nama anak diberikan setelah lahir. Artinya, setelah anak lahir tentu sudah diketahui dengan tepat dan haqqul yakin apakah laki-laki atau perempuan. Berikan nama sesuai dengan jenis kelamin. Jangan sampai memberikan nama Putri jika lahirnya laki-laki dan sebaliknya. Berikan namanya yang tepat, menarik dan baik. Demikianlah kira-kira memberikan judul/titel artikel atau karya tulis anda. Bukankah Artikel anda ingin dibaca banyak orang?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H