Mohon tunggu...
Mahfudh Harun
Mahfudh Harun Mohon Tunggu... Administrasi - Suka menulis dan senang berbagi

Orang biasa

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Memancing : Hobi Mencandukan

18 Februari 2016   09:21 Diperbarui: 24 Februari 2016   21:15 811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="1hal.com"][/caption]

Memancing ikan di laut bukan hanya pekerjaan nelayan, tetapi kegiatan ini ternyata diminati banyak orang. Tidak hanya kaum pria, kaum perempuan pun ada yang menjadikan memancing sebagai sebuah hobi yang menyenangkan dan mengasyikkan. Bahkan, hobi yang satu ini bukan hanya menjadi milik orang dewasa, anak-anak juga sangat menyukainya.

Jangan heran jika para hobbies atau pemancing ikan menghabiskan waktu berjam-jam menunggu pancingnya disambar ikan. Bahkan, saat musim libur atau hari libur kerja mereka bisa menghabiskan waktu sehari penuh di bibir pantai atau di tengah laut. Jika sudah menjadi pemancing maniak, oh jangankan hari libur, kapan saja ada waktu tetap menyalurkan hobinya. Daftar lokasi mancing dan jadwal pasang-surut air laut pun sudah “di luar kepala.”

Rasa lelah dan jenuh bekerja terus menerus selama hari kerja akan hilang seketika pada saat umpan pancing ditelan ikan. Jika ikan sudah kena mata pancing, inilah saat ikan ajak bercanda dan bermain dengan cara ulur-tarik pancing sampai sebuah game berakhir. Jika tidak pandai memainkan pancing, maka kemenangan berada pada pihak ikan karena senar pancing putus. Tapi, kondisi seperti inilah yang membuat pemancing menjadi penasaran dan ketagihan. Rasanya ingin coba lagi dan lagi.

Kalau sudah “kecanduan” dan sudah tau dimana nikmat dan asyiknya memancing ikan, maka tidak peduli teriknya matahari, gerimis datang, atau diguyur hujan. Kendati pun orang bilang/menyindir macam-macam, seperti kata-kata “sudah alih profesi nelayan ya” atau “mengapa harus ganggu pekerjaan nelayan,” mereka tak peduli dan tidak akan meninggalkan hobbi itu. Karena yang tau rasa nikmat memancing ikan, ya siapa lagi, tentu pemancing itu sendiri.

Saya sendiri termasuk menyukai hobi ini. Karena itu, saya punya cerita bagaimana awalnya terjun ke dunia pancing-memancing ikan. Pengalaman saya pada saat pertama sekali kecanduan memancing ikan di laut adalah saat diajak teman-teman hanya sekedar rekreasi. Namun, iseng-iseng saya pegang pancingnya teman, ehh gak nyangka disambar ikan Kuwe atau Rambeu (Red-Aceh) yang beratnya kurang lebih atau lebih kurang ½ kg. Berdebar-debar rasanya dan berjuta-juta nikmatnya saat mengulur dan tarik pancing. Berat dan kencangnya tarikan membuat saya semakin tertantang. Kendatipun pancing milik teman, tapi saya tak peduli sebelum ikan itu berhasil saya angkat alias saya harus menang.

Nah, karena kecanduan, diam-diam saya beli pancing/joran sendiri kesokan harinya. Sialnya, semenjak saya beli pancing sampai seminggu berikutnya tidak pernah dapat ikan. Disambar ikan pun tidak, apalagi dapat. Sampai-sampai isteri saya udah melarangnya karena kasihan melihat saya capek, tapi hasilnya tidak ada alias sia-sia.

Saya tak mau mendengar dan abaikan larangan itu, saya ngakalin bagaimana caranya isteri gak larang lagi jika saya pergi memancing ikan. Tentunya harus cari akal cerdik bin cerdas karena rasa ketagihan yang luar biasa itu. Ceritanya begini. Suatu hari, tepatnya hari Sabtu Agustus 2003, saya pagi-pagi mohon izin untuk memancing. Saya bilang, jika hari ini tidak dapat ikan, maka saya “pensiun dini” alias simpan pancing untuk selamanya.

Senja sudah semakin dekat ke peraduannya. Ikan tidak menyambar pancing saya. Berkali-kali udah gonta-ganti umpan, namun belum ada hasil. Pikiran pun terus teringat kata-kata isteri “udah gak usah mancing ikan lagi, cari hobi lain aja.” Akhirnya, saya putuskan untuk pulang. Namun, sebelum saya pulang, saya mampir di pasar ikan untuk membeli seekor ikan kakap merah, ukurannya lumayan gedhe. Ikan itu, saya kaitkan mata pancing dimulutnya, seolah-olah hasil sambaran pancing.

Sesampai di rumah, sial…isteriku cerdas rupanya…diperhatikan ikan itu, dipegang dan dibuka mulutnya. “Bang, kuk agak dingin ikannya,,,,jujur saja, hasil pancing atau …..” Belum usai istri saya nanya, langsung saya bilang, “maafkan aku sayang….hasil tangkapan nelayan, Abang beli di pasar. Habis kalau gak begini caranya, kamu pasti melarang Abang besok, gak boleh mancing” hahahaa…

Bagaimana tidak mengaku, udah ketahuan kebohonganku. Dan ini kebodohanku. Soalnya saya gak penah beli ikan, ya gak tau membedakan mana ikan segar dengan ikan yang sudah di-es-kan.

Ah sudahlah. Sekarang saya ingin berbagi beberapa hal bermanfaat dan dampak positif dalam kegiatan memancing ikan di laut yang saya temukan dan rasakan, yaitu :

1. Umpan pancing
Jika ingin mendapatkan ikan besar, maka umpannya juga harus besar. Makhluk laut bersirip ini sangat memahami arti dari sebuah rantai makanan. Mereka akan makan sesuai dengan urutan besar kecilnya mulut atau tubuh mereka. Ikan tidak rakus, kalau itu bukan hak dan porsinya,maka ikan tidak akan mengambilnya. Ikan sadar betul kemampuannya masing-masing. Demikian seharusnya dengan manusia. Jangan memakan hak-hak rakyat jelata.

Umpan adalah modal. Jika tida ada modal, maka jangan berharap untuk mendapatkan untung. Baik dalam kehidupan berpolitik maupun berbisnis, modal adalah yang utama. Dan bentuk modal bisa bermacam-macam sebagaimana bentuk umpan pancing yang bervariasi. Ukuran sampai dengan baunya akan berpengaruh pada jenis, jumlah dan besar ikan yang akan didapat.

2. Tarik-ulur
Tarik dan ulur akan selalu terjadi saat memancing. Jika dipaksakan, maka kemungkinan besar tali pancing akan putus dan kita kalah, ikan yang menang. Artinya, jika dikaitkan dengan kehidupan manusia, ini jangan pernah menempuh cara-cara memaksa terhadap sesuatu karena akan berakibat fatal.

Disinilah menunjukkan kita bahwa untuk mendapatkan sesuatu itu tidak mudah dan mesti melewati usaha dan tantangan. Oleh karena itu, haruslah memiliki seni dalam sebuah menyelesaikan sebuah kegiatan atau permasalahan.

Kembali ke ikan. Ikan jika sudah terkena mata pancing pasti akan berusaha melepaskan diri. Pantang bagi ikan untuk berhenti berusaha untuk melepaskan diri. Jika sudah terjadi masalah, ikan tidak tinggal diam atau pasrah kepada keadaan. Ikan akan berjuang sampai hidup atau mati.

3. Jangan Menipu
Ikan pun akhirnya tau jika ia sudah ditipu/dijebak. Dalam memancing pantang sekali ikan yang sudah menyambar umpan, tiba-tiba lepas atau putus tali pancing. Keadaan ini akan membuat ikan menjauh akibat sebuah jebakan dan kepalsuan. Dan akhirnya ikan tidak mau mendekati lagi. Ikan yang lepas itu akan berkomunikasi dengan teman-temannya suatu keadaan berbahaya dan mereka harus meninggalkan perairan lokasi memancing pada saat itu.

4. Kesabaran
Memancing melatih kesabaran. Sebagaimana rezeki dari Tuhan, kita tidak tau kapan datangnya. Untuk itu harus memiliki kesabaran. Ikan belum tentu datang dan menyambar saat kita memancing. Ikan tidak peduli apakah kita sudah berjam-jam kita tunggu atau baru sebentar saja. Jika tidak sabar, hasilnya dapat dipastikan tidak ada. Dan pulang dengan tangan kosong adalah pilihannya.

5. Pasang Surut Air
Untuk memancing di laut dan mengharapkan hasil yang jelas, kita harus mengetahui kapan saat pasang-surut air. Hal ini karena pada saat pasang-surut adalah saat banyak ikan yang datang dan kembali.

Ini menunjukkan kita, kita harus membaca kapan saat tepat untuk melakukan aktivitas terutama dalam hal bisnis. Jangan sampai kita membuka barang dagangan saat orang-orang pergi dan pulang sudah menyepi. Demikian juga dalam hal-hal kehidupan lainnya, kita harus memiliki kemampuan membaca suasana yang tepat untuk melakukan sebuah kegiatan agar mendapatkan hasil yang besar sesuai dengan yang diinginkan.

6.  Nilai Kesenangan
Yang satu ini yang dicari. Memancing memang sangat menyenangkan. Karena itu pula, orang-orang memancing tidak pernah menghitung-hitung nilai uang yang dikeluarkan untuk keperluan memancing. Meskipun, misalnya, menghabiskan uang Rp. 100.000 dan tidak sebanding dengan hasil pancingan dalam nilai uang, tapi tetap sangat menguntungkan dari sisi kesenangan yang nilainya amat mahal.

Ada energi baru yang terpulihkan pasca memancing. Banyak ide-ide brilian lainnya yang muncul saat melepaskan pancing ke dalam laut. Stress dan kejenuhan ditempat kerja akan hilang seketika. Juga ada persahabatan baru yang terjalin di tempat memancing. Coba hitung dengan uang berapa nilainya, tentu sungguh tidak bisa dinilai dengan uang nilai kesenangan tersebut.

7.  Olah raga
Rupanya memancing ikan juga bagian dari kegiatan olah raga. Bayangkan, setelah sampai ke lokasi tujuan, kita parkirkan kenderaan jauh dari tepi pantai. Lalu berjalan kaki lagi untuk sampai ke bibir pantai. Nah, saat berjalan kaki menuju bibir pantai merupakan gerak tubuh atau olah raga yang tidak terencanakan sebelumnya sama sekali.

Kemudian kita perhatikan kegiatan pada saat mulai memancing. Di sini juga ada gerakan lempar dan tarik/gulung pancing. Lalu ada gerakan duduk, jongkok, dan berdiri yang berulang-ulang. Semua itu Sungguh merupakan aktivitas olah raga yang menyatu dalam hobbi memancing ikan. “Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun