Mohon tunggu...
Mahfudh Harun
Mahfudh Harun Mohon Tunggu... Administrasi - Suka menulis dan senang berbagi

Orang biasa

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Memancing : Hobi Mencandukan

18 Februari 2016   09:21 Diperbarui: 24 Februari 2016   21:15 811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ah sudahlah. Sekarang saya ingin berbagi beberapa hal bermanfaat dan dampak positif dalam kegiatan memancing ikan di laut yang saya temukan dan rasakan, yaitu :

1. Umpan pancing
Jika ingin mendapatkan ikan besar, maka umpannya juga harus besar. Makhluk laut bersirip ini sangat memahami arti dari sebuah rantai makanan. Mereka akan makan sesuai dengan urutan besar kecilnya mulut atau tubuh mereka. Ikan tidak rakus, kalau itu bukan hak dan porsinya,maka ikan tidak akan mengambilnya. Ikan sadar betul kemampuannya masing-masing. Demikian seharusnya dengan manusia. Jangan memakan hak-hak rakyat jelata.

Umpan adalah modal. Jika tida ada modal, maka jangan berharap untuk mendapatkan untung. Baik dalam kehidupan berpolitik maupun berbisnis, modal adalah yang utama. Dan bentuk modal bisa bermacam-macam sebagaimana bentuk umpan pancing yang bervariasi. Ukuran sampai dengan baunya akan berpengaruh pada jenis, jumlah dan besar ikan yang akan didapat.

2. Tarik-ulur
Tarik dan ulur akan selalu terjadi saat memancing. Jika dipaksakan, maka kemungkinan besar tali pancing akan putus dan kita kalah, ikan yang menang. Artinya, jika dikaitkan dengan kehidupan manusia, ini jangan pernah menempuh cara-cara memaksa terhadap sesuatu karena akan berakibat fatal.

Disinilah menunjukkan kita bahwa untuk mendapatkan sesuatu itu tidak mudah dan mesti melewati usaha dan tantangan. Oleh karena itu, haruslah memiliki seni dalam sebuah menyelesaikan sebuah kegiatan atau permasalahan.

Kembali ke ikan. Ikan jika sudah terkena mata pancing pasti akan berusaha melepaskan diri. Pantang bagi ikan untuk berhenti berusaha untuk melepaskan diri. Jika sudah terjadi masalah, ikan tidak tinggal diam atau pasrah kepada keadaan. Ikan akan berjuang sampai hidup atau mati.

3. Jangan Menipu
Ikan pun akhirnya tau jika ia sudah ditipu/dijebak. Dalam memancing pantang sekali ikan yang sudah menyambar umpan, tiba-tiba lepas atau putus tali pancing. Keadaan ini akan membuat ikan menjauh akibat sebuah jebakan dan kepalsuan. Dan akhirnya ikan tidak mau mendekati lagi. Ikan yang lepas itu akan berkomunikasi dengan teman-temannya suatu keadaan berbahaya dan mereka harus meninggalkan perairan lokasi memancing pada saat itu.

4. Kesabaran
Memancing melatih kesabaran. Sebagaimana rezeki dari Tuhan, kita tidak tau kapan datangnya. Untuk itu harus memiliki kesabaran. Ikan belum tentu datang dan menyambar saat kita memancing. Ikan tidak peduli apakah kita sudah berjam-jam kita tunggu atau baru sebentar saja. Jika tidak sabar, hasilnya dapat dipastikan tidak ada. Dan pulang dengan tangan kosong adalah pilihannya.

5. Pasang Surut Air
Untuk memancing di laut dan mengharapkan hasil yang jelas, kita harus mengetahui kapan saat pasang-surut air. Hal ini karena pada saat pasang-surut adalah saat banyak ikan yang datang dan kembali.

Ini menunjukkan kita, kita harus membaca kapan saat tepat untuk melakukan aktivitas terutama dalam hal bisnis. Jangan sampai kita membuka barang dagangan saat orang-orang pergi dan pulang sudah menyepi. Demikian juga dalam hal-hal kehidupan lainnya, kita harus memiliki kemampuan membaca suasana yang tepat untuk melakukan sebuah kegiatan agar mendapatkan hasil yang besar sesuai dengan yang diinginkan.

6.  Nilai Kesenangan
Yang satu ini yang dicari. Memancing memang sangat menyenangkan. Karena itu pula, orang-orang memancing tidak pernah menghitung-hitung nilai uang yang dikeluarkan untuk keperluan memancing. Meskipun, misalnya, menghabiskan uang Rp. 100.000 dan tidak sebanding dengan hasil pancingan dalam nilai uang, tapi tetap sangat menguntungkan dari sisi kesenangan yang nilainya amat mahal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun