[caption caption="Air Terjun Suhom"][/caption]
Suka jalan-jalan untuk menikmati indahnya alam ciptaan Tuhan di Nusantara ini? Jangan lupa datang ke obyek wisata yang banyak tersebar terhampar di provinsi paling ujung barat, Aceh. Bukan pantai, tetapi ini salah satu obyek wisata alam yang baru saja saya kunjungi adalah obyek wisata Air Terjun Suhom, yang berada di Desa Krueng Kala, Kecamatan Lhoong, Aceh Besar (27/01/2016).
Air terjun Suhom ini sangat mudah dijangkau karena letaknya tidak begitu jauh dari Kota Banda Aceh. Hanya butuh waktu kurang lebih 1 jam perjalanan untuk sampai ke lokasi jika menggunakan kenderaan pribadi atau bus umum. Namun, Jika menggunakan pesawat udara, hanya 5 menit sudah sampai. Sayangnya, di lokasi air terjun belum dibangun air port hahaa..
Sesampai di sana, rasa jauh dan lelah pun hilang seketika karena daya tariknya yang memikat dan menggoda. Air terjun ini sangat menakjubkan dengan panorama alam yang indah dan sangat natural. Sumber airnya dari pebukitan mengalir melalui celah-celah batu-batu besar kemudian tumpah/terjun ke dalam sungai. Di sekeliling tumpahan air yang lumayan dingin itu, terdapat banyak pohon-pohon hijau yang asri lestari dan terlindungi dari kerusakan. Bahkan, di sekitar tempat itu terdapat banyak pohon durian.
[caption caption="pohon durian"]
Jika musim durian tiba area wisata ini ramai sekali. Kenapa? Karena seperti pepatah, “sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui.” Wisatawan dapat menikmati banyak hal dalam waktu yang sama, indahnya air terjun, segarnya udara pebukitan, dan lezatnya rasa durian. “Ramai sekali yang datang kalau sudah musim durian. Yang berjualan durian juga banyak jika lagi musim,” ujar Ibu Fauziah (40) yang setiap hari mencari rezeki di lokasi wisata air terjun tersebut.
Masih menurut Fauziah, kendati tidak musim durian di area air terjun, jangan khawatir tidak bisa menikmati buah berduri yang isinya lezat rasanya itu. Pasalnya, para pedagang durian sudah menjadi naluri bisnisnya untuk mendatangkan durian dari kabupaten lain di Aceh ke tempat tersebut. "Harganya lumayan mahal kalau lagi langka, mulai dari Rp. 50.000-100.000 per buah," tambahnya.
Orang-orang yang datang menikmati air terjun tidak hanya hari libur, tetapi hari-hari biasa (kerja) juga ada. “Jika hari libur seperti sabtu-minggu banyak sekali yang mandi-mandi di air terjun ini,” tutur Darmansyah yang bertugas sebagai operator pembangkit tenaga listrik tenaga air mikrohidro di desa tersebut
Dari pengamatan saya, fasilitas-fasilitas rekreasi di lokasi tersedia seperti warung-warung yang menjual minuman dan makanan. Anda bisa menikmati kopi hangat, mie goreng, pisang goreng, dan lainnya di tempat tersebut. Fasilitas lain juga ada, yaitu kamar ganti pakaian, toilet dan tempat sholat.
Area wisata air terjun Krueng Kala ini sangat potensial untuk dikembangkan lagi dengan berbagai dukungan fasilitas menarik lainnya. Ini tentu saja agar minat dan mata wisatawan yang melirik ke air terjun ini lebih ramai lagi. Dengan banyak wisatawan yang datang,maka pendapatan asli daerah (PAD) bertambah. Hanya saja semua itu tergantung keseriusan pemerintah kabupaten setempat untuk mengembangkannya.