2. Menerima pujian
Nah kalau sudah dipuji tentu anda senangkan? Tentu. Tapi, tunggu dulu. Anda jangan bertepuk tangan sebelah tak akan bunyi, kecuali anda tepuk tangan anda ke dinding he,,he ,,he. Maksudnya, setelah menerima pujian, anda jangan mengabaikan pujian orang, ini berbahaya ☺.Apalagi tidak pernah bertandang lagi ke rumahnya, ke “lapak” artikelnya. Ingat ini adagium hebat dari Eleanor Hamilton, “Pujian adalah hadiah, bukan untuk dibuang sembarangan kecuali anda ingin menyakiti perasaan yang memberinya.”
Jangan salah cara anda menerima pujian, ini berakibat fatal. Sebab, orang akan mengira anda sombong. Dan jangan memberi kesan anda berpura-pura, apalagi meninggalkan kesan sombong. Jangan pernah memberikan pujian yang sama persis dengan yang anda terima. Misalnya, “Saya juga suka artikel anda, Anda juga penulis hebat.” Ini salah! Dan satu lagi setelah menerima pujian, jangan terbawa/terpancing dengan kata-kata tidak etis atau isu-isu yang menyeret anda ke dalamnya, atau masuk dalam obrolan pribadi orang, padahal anda sendiri tidak mengenal dan menguasainya akan hal tersebut.
Jika tidak ada pilihan kata lain untuk membalas pujian, maka sebaiknya anda poles kata-katanya. Misalnya, “Kuk bisa, ya, Saya juga ingin mengatakan hal yang sama.” Atau “saya tidak bisa menulis artikel ini tanpa inspirasi dari artikel anda.” Tampaknya sangat elegant dan menyenangkan.
Sekali lagi balaslah komentar apalagi mendapatkan pujian karena ini akan terjalin kedekatan erat antara satu kompasianer dengan kompasianer lain. Tidak usah panjang-panjang membalas pujian apalagi keluar ke domain lain, singkat saja kalau tidak ada tambahan berkaitan artikel. Lihatlah teman-teman kompasianer yang “hebat” berinteraksi sering membalas komentar mereka singkat saja, seperti “Terima kasih, Terima kasih dan salam, Bagus bangat tambahan dan terima kasih dan salam hangat.”
Selamat mencoba semoga sukses
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI