Mohon tunggu...
Mahestha Rastha A
Mahestha Rastha A Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Membuat Tulisan yang Out of The Box? Mudah Sekali Ternyata!

26 Maret 2021   18:45 Diperbarui: 30 Maret 2021   21:38 1670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: pixabay.com

Terkadang, untuk menjaga keeksisan nama, seorang penulis harus terus mengembangkan dirinya dengan cara membuat tulisan-tulisan yang fresh dan berbeda. 

Ya, persaingan sebuah karya akan semakin berat ketika banyak penulis-penulis muda yang bermunculan dan mencoba mem-branding nama mereka. Itulah kenapa, kita jangan sampai membuat tulisan yang "itu-itu saja." 

Jangan sampai seorang penulis hanya menuliskan sesuatu yang berada di zona nyamannya, akhirnya penggemar karyanya akan merasa jenuh dengan karyanya yang itu-itu saja dari dulu. Akhirnya, akan banyak dari mereka yang beralih pada karya yang lebih fresh dan komersil.

Nah, itulah kenapa seorang penulis perlu mengasah diri. Salah satu langkahnya adalah dengan mengirim naskah ke penerbit besar. Kenapa hal itu harus dilakukan? Agar penulis tahu, seberapa bagus karyanya dan seberapa besar peluang karyanya laku di pasar. Karena penerbit besar pasti tahu, karya-karya seperti apa yang sedang dibutuhkan masyarakat.

Ketika karya seorang penulis berhasil tembus di penerbit besar, itu akan menjadi prestasi tersendiri bagi si penulis. Karena karyanya punya sesuatu yang bisa dijual ke masyarakat. Sedangkan bagi penulis yang naskahnya belum bisa tembus penerbit besar, bukan karyanya tidak bagus. Tapi ada hal yang membuat penerbit menolak naskahnya, yaitu kebingungan. Ya, penerbit bingung naskah ini dari sisi mananya yang harus dijual. Kalau tidak ada sisi menjualnya, penerbit besar pasti akan menolak naskah tersebut.

So, untuk bisa tembus penerbit besar, kita memerlukan sesuatu yang menjual dalam karya kita. Nah, itulah kenapa saya coba kupas dalam artikel kali ini. Membuat tulisan yang out of the box. 

Ini adalah cara penulis mencari sudut pandang lain dan berbeda dalam membuat tulisan yang jarang terpikirkan oleh banyak orang dan penulis lain. Kita coba buat tulisan yang berbeda dari apa-apa yang sudah ada di pasar. Mau buat buku motivasi? Maka buatlah buku motivasi yang berbeda dari yang sudah ada di pasar.

Tapi, sebenarnya saya tidak punya tips sama sekali bagaimana cara membuat tulisan yang out of the box. Kenapa? Karena menurut saya, seorang penulis tidak akan bisa membuat tulisan yang out of the box ketika pikirannya belum out of the box. Nah, itulah kenapa, dalam tulisan ini saya akan coba share bagaimana agar pikiran kita terbiasa mengeluarkan ide yang out of the box. Silakan disimak!

PERTAMA, PELAJARI KOMPETITOR LAIN

Seperti yang saya katakan di atas, out of the box itu memandang suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda. Nah, cara pertama adalah kamu harus belajar bagaimana penulis lain memandang sesuatu. Apa sih yang sedang kamu buat sekarang? Novel religi misalnya. Coba perbanyak baca novel-novel dari penulis yang sudah terbiasa membuat cerita religi. Kamu amati bagaimana mereka mendesain ceritanya sehingga tampak berbeda, unik, dan tetap asyik dibaca sampai akhir.

Apalagi kalau kamu mau buat buku motivasi. Ini adalah buku yang jumlahnya banyak sekali di toko buku. Jadi persaingannya pasti besar. Sehingga, kamu harus benar-benar membuat buku motivasi yang berbeda dari kebanyakkan buku yang sudah ada. 

Caranya, perbanyak baca buku motivasi dari penulis yang sudah terbiasa membuat buku motivasi. Sehingga, otak kamu akan terbiasa dengan berbagai masalah dan bahasa yang motivatif dan ini akan memudahkan kamu untuk berpikir dan mengeluarkan ide yang out of the box.

Saya sudah merasakannya sendiri. Saya tipe orang yang tidak bisa membuat kata motivasi. Tapi semenjak sering membaca buku motivasi, akhirnya otak saya keisi dengan berbagai kalimat yang memudahkan saya membuat tulisan yang memotivasi. Ya, kita harus membiasakan otak kita terhadap sesuatu kalau kita ingin membuat sesuatu.

KEDUA, BERPIKIR KRITIS

Berpikir kritis. Coba deh perhatikan teman-teman yang kamu anggap sebagai orang pintar. Coba amati bagaimana dia memberikan pendapat ketika dalam suatu forum. Bahkan coba perhatikan bagaimana dia menyanggah suatu masalah ketika sedang berdiskusi. 

Kemudian, coba kamu tanyakan diri sendiri. Apakah kamu kepikiran dengan apa yang diucapkannya itu? Kalau jawabannya tidak, berarti kamu belum berada dalam tahapan berpikir kritis.

Otak kita masih memikirkan sesuatu yang mainstream, yaitu sesuatu yang memang kebanyakkan orang memikirkan itu juga. Tapi kalau berpikir kritis, beda. Kita mengeluarkan ide-ide bagus di mana ide ini bisa menciptakan sudut pandang baru kepada pembaca yang membacanya. Bahkan orang yang berpikir kritis itu akan mempertanyakan, "Kenapa saya menggunakan ide ini? Kenapa tidak ide ini saja?"

Nah, kalau kamu pernah memikirkan hal tersebut, itu langkah awal untuk bisa berpikir kritis. Otak akan terus diputar untuk memikirkan hal-hal rumit hingga mengeluarkan ide yang melejit. Bukan hanya bermanfaat untuk tulisan, berpikir kritis juga sangat dibutuhkan dalam dunia kerja. 

Coba deh, kalau kamu suka mengeluarkan ide-ide baru dan fresh, pasti atasan kamu akan mengapresiasi. Bahkan mungkin kamu akan diberikan posisi yang tinggi atau minimal tambahan gaji karena ide-ide bagus yang sering kamu keluarkan untuk kemajuan perusahaan.

Ah, satu lagi. Agar kamu bisa mengasah kemampuan berpikir kritis, coba sering-sering mainkan games asah otak. Semoga dengan itu, bisa membantu otakmu untuk terbiasa memikirkan sesuatu yang rumit.

KETIGA, BERKUMPUL DENGAN ORANG KREATIF

Ya, kalau kamu mau membuat tulisan atau cerita yang out of the box, coba berkumpullah dengan mereka yang sering berpikir out of the box. Kalau kamu sering berkumpul sama preman, pasti akan tertular sifat premannya. Begitu pun ketika kamu sering berkumpul dengan mereka yang kreatif, maka otakmu akan terbiasa memikirkan hal yang kreatif. Kamu akan ketularan jiwa-jiwa kreatifnya.

Ketika kamu berkumpul bareng mereka, coba perhatikan bagaimana cara mereka berpikir dan mengeluarkan gagasan. Pahami sudut pandang seperti apa yang mereka gunakan ketika membahas suatu masalah. Itu bisa menjadi acuan kamu dalam menulis. Semoga dengan itu, kamu akan terbiasa menggunakan sudut pandang seperti mereka ketika mencari ide untuk menulis.

KEEMPAT, DENGARKAN SARAN ORANG LAIN

Kenapa sih perlu mendengarkan saran orang lain? Seperti yang sudah saya tulis di awal pembahasan, out of the box itu tulisan yang berbeda dan ditulis dari sudut pandang lain. Nah, ketika kamu meminta saran orang lain terkait tulisanmu, jangan sakit hati ketika karyamu di cap jelek dan sebagainya. Tapi coba berpikir positif dan dewasa. Ketika ada kekurangan dalam karyamu, coba tanya lebih detail di sebelah mana yang kurang dan bagaimana solusi dari mereka. Sehingga, itu bisa kamu jadikan sebagai bahan evaluasi.

Walau mungkin saran mereka terbilang biasa. Tapi, dengan membaca saran mereka, kamu akan terbiasa melihat bagaimana sudut pandang mereka terhadap karyamu. Sehingga dengan itu, kamu mendapatkan sudut pandang lain terkait karyamu itu. Bukan hanya dari sudut pandang kamu saja.

KELIMA, SOLUSI YANG BERBEDA

Ini berguna ketika kamu ingin membuat buku nonfiksi. Ketika masalah yang kamu angkat tentang pergaulan bebas, coba berikan solusi yang berbeda dan tak biasa untuk mengatasi pergaulan bebas. Ketika masalah yang kamu angkat tentang salat, coba berikan solusi yang unik untuk mengatasi anak muda yang sulit salat lima waktu. 

Jadi, cara-cara tidak biasa tapi tetap luar biasa, itulah yang dicari sama pembaca. Kalau solusinya standar-standar saja, mereka tidak perlu membaca buku. Mereka cukup mendengarkan nasihat orang tua saja sudah cukup.

Begitu pun dengan membuat buku fiksi atau novel. Buatlah ending yang berbeda dari kebanyakkan ending. Berikan solusi unik untuk si tokoh dalam mencapai tujuannya di dalam novel. Kalau kamu memberikan solusi yang biasa-biasa saja, pasti alur ceritanya akan biasa dan mudah ditebak. Jadi, memikirkan solusi yang unik terhadap suatu masalah atau cerita, itu akan membuat tulisan kita jadi out of the box. 

Mungkin itu lima tips dari saya agar pikiran kita bisa terasah untuk menciptakan ide yang out of the box. Tulisan ini hanya teoritis saja. Semua perlu praktik dan pembuktian. Mari sama-sama kita buktikan! 

Semoga bermanfaat

Wallahu'alam Bishawab

SUMBER:
glints.com
brilio.net

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun