Saya mulai mengajar itu tahun 2013. Sejak tahun tersebut sampai sekarang, ada banyak sekali pertanyaan yang dilontarkan oleh siswa maupun siswi. Dari sekian banyak pertanyaan mereka, hal yang membuat saya iba adalah ketika mereka bertanya, "Pak Mahes, memangnya bodoh itu bawaan dari lahir ya? Kenapa saya sulit sekali memahami pelajaran, sedangkan teman-teman yang lain begitu mudah. Padahal saya sudah berusaha keras memahami pelajaran tersebut."
Yah, mungkin ketika dibaca tak seiba yang kamu kira. Tapi ketika di lapangan, siswa yang bertanya ke saya itu memasang ekspresi putus asa dan seakan ingin menyerah dengan kerja kerasnya selama ini yang tidak membuahkan hasil. Akhirnya, semenjak dia bertanya seperti itu, hal pertama yang saya lakukan adalah memotivasi dia agar tidak putus asa dan tetap punya daya juang yang tinggi untuk mengejar yang lain.
Ketika perasaannya sudah merasa baikkan, saya masih ingat sekali, saat pulang dari mengajar, saya langsung pergi ke toko buku dan mencari jawaban yang bisa mengatasi masalah siswa tersebut. Mungkin hampir dua jam saya di sana dan belum menemukan buku yang saya cari. Sebenarnya saya bingung mencari buku apa dan entah judul yang seperti apa. Semua kategori dari self improvement, education, sains, dan psikologi saya masuki semua dan belum menemukan apapun. Hingga akhirnya, adzan maghrib pun tiba. Saya coba menghentikan pencarian dan shalat di masjid dekat toko buku tersebut.
Hingga akhirnya, selepas shalat ada satu kata yang tiba-tiba muncul di kepala saya, yaitu OTAK. Saya terpikirkan itu, karena saya berpikir yang namanya manusia pasti belajar dengan otak. Bahkan segala aktivitas yang kita lakukan pun terhubung dengan satu pusat yaitu otak. Akhirnya saya balik lagi ke toko buku tersebut dan segera mencari buku tentang otak. Alhamdulillah, buku yang saya inginkan pun ditemukan.
Dalam buku tersebut, dibahas segala hal tentang otak. Bukan bagian-bagian otak yang teoritis, tapi lebih kepada bagaimana kita bisa memanfaatkan otak kita dengan maksimal. Salah satu pembahasan di sana adalah solusi yang saya cari untuk siswa itu. Pembahasan mengenai Kenapa kita bisa berpikir lambat?
Saya yakin semuanya pernah merasakan hal ini. Ketika guru menerangkan, kita sulit memahami. Ketika kita sedang mendengarkan penjelasan seseorang, kita susah menangkap apa yang dibicarakannya. Ketika kita sedang berbicara, lalu berhenti tiba-tiba karena lupa dengan apa yang ingin dibicarakan selanjutnya. Nah, ternyata ini semua adalah masalah berbeda dengan sebab yang sama, yaitu otak kita sudah mulai berpikir lambat.
Tulisan ini semoga bisa membantu teman-teman dan adik-adik semua dalam menjalankan aktivitas lebih baik lagi. Tulisan ini akan memudahkan kalian belajar dan bekerja. Sehingga, tidak lemot dalam berpikir dan mudah menyerap apa yang dibicarakan oleh orang lain. Artikel ini saya tulis agar kita sama-sama mengasah otak kita agar tidak berpikir lambat. Saya coba sampaikan tipsnya.
PERTAMA, MENUMPUKNYA LEMAK DI PERUT
Mungkin yang kita ketahui selama ini, lemak di perut itu identik dengan penyakit jantung. Ternyata ada efek lainnya. Semakin banyak lemak yang menumpuk, ini akan membuat otak kita berpikir lambat alias lemot. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Pittburgh menemukan data kuat bahwa mereka yang memiliki kelebihan berat badan, otaknya akan mengalami penyusutan sebesar 4%.Â
Sedangkan mereka yang obesitas, akan mengalami penyusutan otak sebesar 8%. Semakin banyak lemaknya, maka akan semakin menyusut otaknya. Lalu apa yang terjadi? Akhirnya menurun fungsi kognitif seseorang. Kognitif itu pengetahuan. Inilah yang akhirnya menyebabkan kita lambat berpikir.
KEDUA, KURANG MENGONSUMSI AIR PUTIH
Semenjak pandemi ada, saya selalu beli air mineral yang ukuran 1,5 liter di minimarket. Saya selalu habiskan itu setiap hari. Alhamdulillah, Allah SWT masih memberikan kesehatan kepada saya sampai saat ini. Semenjak pandemi, saya jadi lebih peduli pada tubuh saya untuk wajib mengonsumsi air putih minimal dua liter dalam sehari.
Hebatnya, dalam buku ini pun dijelaskan kalau air putih ini bisa membuat pikiran kita lebih tajam. Simpelnya bikin kita jadi lebih fokus. Kalau kita kekurangan air, tapi tetap dipaksa untuk bekerja dan belajar untuk memproses informasi yang didapatkan, ini bisa memengaruhi performa belajar atau bekerja kita.Â
Ini sudah dibuktikan oleh tim peneliti dari Inggris. Ternyata, ketika kekurangan air 1`% saja dari bobot tubuh, bisa membuat otak berpikir lambat. Maksudnya begini, kalau massa badan kamu 50 kg, lalu kekurangan 0,5 liter air dari kebutuhan yang seharusnya ( 2-3 liter/hari), ini bisa menyebabkan dehidrasi ringan, lelah, dan berkurangnya daya ingat. So, rajin-rajin minum air putih ya.
KETIGA, MEROKOK
Ini adalah kebiasaan yang sering dilakukan orang-orang. Alasannya biasanya karena ingin mengurangi stres, sudah menjadi kebiasaan, dan iseng. Padahal sudah banyak sekali penelitian yang menyatakan kalau rokok itu bisa memberikan efek buruk bagi kesehatan tubuh. Apalagi asapnya yang juga mengandung racun dan bisa membahayakan orang-orang di sekitarnya. Oke, saya yakin kalian sudah paham bahaya merokok seperti apa. So, saya tidak ingin membahas ke arah sana.
Saya ingin memberikan informasi yang baru. Ternyata, para ahli di Inggris menunjukkan kalau rokok selain bisa menimbulkan berbagai macam penyakit, ternyata bisa mempercepat PENURUNAN kualitas memori otak, cara berpikir, dan belajar. Khususnya laki-laki.
Dalam sebuah jurnal Archives of General Psychiatry, Severine Sabia dari University College London menganalisis 5.100 laki-laki. Peneliti menemukan bahwa di kalangan kaum laki-laki, merokok berhubungan dengan merosotnya kemampuan otak. Bahkan mereka yang mencoba berhenti merokok pun, masih berisiko mengalami penurunan fungsi otak.
Bukan hanya merokok, begitu pun ketika mengonsumsi alkohol dan memakai narkoba, juga memiliki dampak yang kurang lebih sama bahayanya.Â
So, buat kamu yang saat ini masih pelajar atau mahasiswa. Berhentilah merokok, kamu masih punya masa depan. Kamu masih perlu membahagiakan orang tua. Jangan sampai kamu mati muda hanya karena racun yang menggerogoti paru-paru kamu. Begitu pun untuk Ayah dan Bunda yang mungkin saat ini sedang aktif merokok. Cobalah kurangi dan berhenti. Ada anak yang masih memerlukan kasih sayang kalian. Ada cucu yang ingin melihat betapa cantik dan gantengnya kakek dan neneknya.
KEEMPAT, BANYAK BEGADANG
Tahu kan kamu? Sistem kekebalan tubuh manusia itu akan meningkat sangat pesat ketika tidur. Itulah kenapa, orang sakit diminta istirahat dan lebih banyak tidur. Karena bisa meningkatkan kekebalan tubuhnya.Â
Kenapa bisa seperti itu? Karena dalam tubuh kita ini ada proses yang disebut dengan proses pelepasan racun. Nah, proses pelepasan ini terjadi ketika tubuh kita sedang tidak beraktivitas. Berarti ketika tidur.
Itulah kenapa, jika kita tidak menggunakan waktu istirahat dengan baik, maka proses pelepasan atau pembuangan racun tersebut jadi kurang efektif.Â
Menurut penelitian, kantung empedu kita akan aktif melakukan proses pembuangan racun pada jam 11:00 malam hingga jam 01:00 dini hari. Begitu pun dengan hati, ia melakukan proses de-toxin mulai pukul 01:00-03:00 dini hari. Nah, organ-organ ini bekerja otomatis. Tidak bisa kita atur waktunya.
So, kalau kamu begadang sekali saja sudah mengganggu kerja organ penghasil imun kekebalan tubuh, bagaimana jadinya kalau kamu begadangnya berkali-kali bahkan sampai jadi kebiasaan?Â
Sebuah studi di San Diego, dengan menggunakan teknologi imaging gelombang magnetis, mereka memantau kerja otak dalam keadaan kurang tidur. Ternyata, hasilnya menunjukkan kalau kinerja memori menurun sangat drastis.
Tuh, hanya karena begadang. Akhirnya otak kita jadi lambat berpikir. Jadi, kesimpulannya sudah paham ya? Begadanglah kalau memang itu sangat urgent. Jika bisa diusahakan untuk tidak begadang, itu tanda kamu sukses membagi waktumu dengan baik.
KELIMA, BANYAK MENGONSUMSI GULA
Ini juga pengetahuan yang mungkin baru bagi sebagian orang. Gula pun kalau dikonsumsi berlebih bisa mengurangi kemampuan otak. Itulah kenapa kita harus kurangi gula. Selain agar kemampuan otak tidak menurun, bikin kita tidak mudah mengantuk, ternyata juga bisa mengurangi risiko diabetes juga bukan?
Sebuah studi terbaru yang dilakukan ilmuwan Amerika Serikat mengindikasikan bahwa ketika kita makan terlalu banyak gula, ini bisa menggerogoti kemampuan otak kita.
Kesimpulan ini didapat setelah peneliti di University of California Los Angeles melakukan uji laboratorium terhadap tikus yang diberi diet sirup jagung tinggi kadar fruktosa selama enam minggu. Ya, banyak sekali penelitian yang membahas bagaimana gula itu memengaruhi kinerja otak kita. Akhirnya, dari penelitian ini kita bisa ambil kesimpulan, ternyata apa yang kita makan sehari-hari, ini bisa memengaruhi bagaimana otak kita bekerja.
TERAKHIR, POLUSI UDARA
Tahu enggak sih? Polusi udara itu berasal dari emisi gas buang kendaraan yang merupakan kombinasi dari bahan-bahan beracun. Bukan hanya bisa memicu penyakit pernapasan, serangan jantung, kanker, dan kematian dini saja, ternyata ini juga berdampak pada otak kita. Terlalu sering terpapar polusi udara juga bisa memicu kerusakan otak.
Menurut sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di dalam Journal Environmental Health Perspectives, kita memang tidak bisa melihat partikel pencemar udara, tapi partikel halus itu bisa terhirup dan berdampak pada saraf-saraf dalam otak. Dalam jangka panjang, ternyata polusi udara ini bisa merusak otak.
Kita memang tidak bisa menghindari polusi udara ini. Karena sebagian besar dari kita hidup dii daerah perkotaan. Jadi, solusinya adalah dengan mengurangi partikel beracun itu masuk ke dalam tubuh kita.
Salah satunya dengan menggunakan masker ketika keluar rumah dan menaiki angkutan umum. Begitu pun kamu harus pakai masker dan helm ketika berkendara dengan motor.
So, itulah beberapa hal yang bisa memperlambat otak kita dalam berpikir. Semoga berguna untuk kita semua. Jangan lupa jaga diri, jaga kesehatan, dan tetap semangat beraktivitas dengan protokol kesehatan.
Semoga bermanfaat
DAFTAR PUSTAKA
Pandu, Galih. 2016. Dongkrak Kinerja Otak Berpikir Lebih Cepat. Yogyakarta: Diva Press
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H