Pemberian vaksin pun bertahap. Dimulai dari guru PAUD, SD, dan SLB. Baru dilanjutkan ke jenjang berikutnya yaitu guru SMP, SMA, dan SMK. Barulah terakhir pada guru-guru di perguruan tinggi.
Beliau pun melanjutkan, walau sudah bisa tatap muka, bukan berarti bisa dilakukan 100%. Pembelajaran bisa dimulai dengan 2-3 kali dalam seminggu. Jadi, tidak full seminggu bertatap muka.
Walau berita ini seperti kabar yang cukup baik bagi sekolah dan pelajar di rumah, tetap saja ... belajar masih belum tetap maksimal karena pembelajaran yang masih dibatasi dengan jarak, masker, dan sebagainya.
Jika teman-teman membaca artikel saya sebelumnya, maka teman-teman pasti masih ingat kalau saya pernah menuliskan bahwa pandemi ini akan panjang. Mungkin coronanya akan lebih mudah dikontrol dalam waktu dekat, tapi pandemi dan kondisi yang seperti ini mungkin bisa jangka panjang. Bahkan bisa juga akan selamanya. Karena yang namanya penyakit tidak mungkin bisa hilang dalam sekejap mata.
So, semoga kabar baik ini bisa menjadi sebuah kabar yang memang akan menjadi kenyataan di masa depan. Semoga pemerintah semakin maksimal dalam menangani COVID. Sehingga, masyarakat bisa lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan baru, yaitu hidup berdampingan dengan corona.
Wallahu'alam
Semoga bermanfaat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H