Kita tentu sudah merasakan bagaimana dampak dari pandemi pada sektor pendidikan. Sejak bulan Maret tahun 2020, seluruh pelajar di negara ini diminta pulang ke rumah dan mulai sekolah dengan pembelajaran online atau sistem pembelajaran jarak jauh.Â
Banyak sekali orang tua, guru, serta masyarakat yang sudah menantikan bagaimana akhir dari pandemi ini berakhir. Terlebih pelajar yang sudah sangat bosan dan jenuh belajar di rumah.
Sehingga, masyarakat sangat menunggu-nunggu bagaimana perbaikan dan sistem adaptasi pendidikan Indonesia di tengah pandemi seperti ini.
Alhasil, hari ini rabu (24/02/2021) dikabarkan kemendikbud Nadiem Makarim memberikan update-an terbaru mengenai sistem pendidikan kita di tengah pandemi ini.
Dilansir dari kompas.com, Nadiem Makarim sudah menargetkan kalau proses vaksin untuk lima juta guru dan tenaga kependidikan akan ia targetkan selesai pada akhir Bulan Juni 2021.
Jika memang target tersebut tercapai, maka pembelajaran tatap muka di sekolah bisa dilaksanakan pada bulan Juli 2021.
Begitu kurang lebih inti sari dari perkataan beliau pada hari rabu, (24/02/2021
Tapi, walau sudah belajar tatap muka nanti, beliau tetap menegaskan kepada siswa dan guru untuk tetap mematuhi protokol kesehatan di sekolahnya masing-masing.
Beliau pun berkata, "Kita ini harus bisa melatih kebiasaan baru, proses belajar tatap muka di sekolah dengan protokol kesehatan yang baik," tegasnya.
Beliau mengaku kalau guru dan tenaga kependidikan sudah menjadi prioritas vaksinasi tahap dua. Karena seluruh pelajar sudah terlalu lama tidak belajar tatap muka di sekolahnya.Â
Secara tidak langsung, beliau menyebutkan kalau sekolah terlalu lama melakukan pembelajaran jarak jauh, maka risikonya akan sangat besar.