Mohon tunggu...
Mahessa Kholiviar
Mahessa Kholiviar Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Saya seorang mahasiswa yang menggemari aktivitas perekenomian termasuk dengan kesenjangan ekonomi yang masih ada di sekitar kehidupan saya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jangkauan Ruang dalam Beretorika

11 Juni 2024   15:52 Diperbarui: 11 Juni 2024   17:06 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ruang lingkup adalah batasan atau cakupan. Ruang lingkup retorika mencakup definisi, materi, unsur, tujuan, komponen, dan hubungannya dengan ilmu lain. Ruang lingkup retorika juga mencakup pembicara, pesan, dan pendengar.

Ruang lingkup retorika meliputi semua komunikasi antara pembicara dan pendengar, baik tatap muka maupun tatap maya, secara lisan dan tulisan, serta melalui bahasa tubuh.

Retorika bisa didefinisikan secara sempit dan luas. Dalam pengertian sempit, retorika adalah seni atau kecakapan berbicara. Dalam pengertian luas, retorika adalah seni, keterampilan, pengetahuan, dan ilmu berkomunikasi, baik lisan, tulisan, maupun bahasa tubuh.

Secara sempit, retorika terkait dengan tata bahasa, logika, dan dialektika dari pembicara kepada pendengar. Secara luas, retorika mencakup semua aspek komunikasi yang terus berkembang dan dianggap sebagai warisan budaya.

Retorika bersifat ilmiah, yaitu empirik, sistematik, analitik, objektif, verifikatif, kritis, dan logis. Tujuan utama retorika adalah memengaruhi sikap, opini, dan tindakan pendengar secara efektif dan efisien menggunakan sifat ilmiah tersebut.

Secara filosofis, retorika mencakup tiga pertanyaan:

1.Ontologis: Apa hakikat retorika?
2.Epistemologis: Bagaimana seseorang memperoleh pengetahuan tentang retorika?
3.Aksiologis: Apa manfaat retorika?

Unsur-unsur retorika awalnya adalah pembicara, pendengar, dan pesan yang bersifat informatif, persuasif, dan rekreatif. Belakangan, media (tradisional, konvensional, dan sosial) menjadi unsur penting retorika.

Komponen retorika ada tiga:

1.Pathos: Kemampuan membujuk atau memengaruhi emosi pendengar.
2.Logos: Argumen yang logis dan berbasis nalar.
3.Ethos: Sikap, kepribadian, watak, dan karakter pembicara yang membangun kepercayaan pendengar.

Retorika terkait erat dengan ilmu komunikasi karena membahas interaksi komunikatif antara manusia, termasuk pengiriman, penerimaan, dan pemrosesan pesan. Retorika juga berhubungan dengan psikologi, khususnya psikologi pembicara dan pendengar, karena keduanya mempelajari perilaku dan mental manusia.

Secara praktis, retorika dapat dilihat dalam beberapa aspek:

1.Retorika pidato atau ceramah yang cenderung informatif dan edukatif.
2.Retorika politisi yang cenderung persuasif.
3.Retorika pemerintah yang cenderung informatif dan persuasif.

Inilah ruang lingkup retorika yang mencakup definisi, sifat ilmiah, kerangka filosofis dan praktis, unsur, komponen, dan hubungannya dengan ilmu lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun