Jika dalam film pertamanya (Mama Cake) Anggy Umbara berdakwah tanpa banyak menonjolkan atribut keagamaan, dalam wawancaranya di salah satu media ketika membahas mengenai film “Mama Cake” Anggy sendiri mengatakan “film religi tidak harus melulu mengenai atribut”. Namun berbeda dengan film Mama Cake, menurut pandangan saya dalam film Alif Lam Mim Anggy sangat menonjolkan Atribut keagamaan bahkan menjadikan Islam menjadi subjek pembahasan dalam content filmnya.
Detasemen 38 : 80-83 adalah tempat Alif bernaung sebagai pasukan elit dibawah pimpinan Kolonel Mason. Ya Detasemen 38 : 80-83 adakah yang aneh dengan angka tersebut mengapa harus 38 : 80-83? Sebagai ciri khas dari setiap film Anggy yang selalu menyisipkan angka-angka dengan maksud dan tujuan tertentu. saya kira inilah rahasianya, angka 38 : 80-83 merujuk pada surat ke 38 dalam al-Qur’an yaitu surat Shad ayat 80-83. “Allah berfirman: Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh, sampai kepada hari yang telah ditentukan harinya (hari kiamat), Iblis menjawab: Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis diantara mereka”. (QS 38 : 80-83).
Empat ayat al-Qur’an dalam surat Shad tersebut menerangkan tentang dialog Iblis dengan Allah SWT, agar mereka dihidupkan hingga hari kiamat dengan tujuan untuk menyesatkan anak keturunan Adam yang pada gilirannya menemani iblis di neraka jahanam. Ini sesuai dengan sebuah adegan yang tanpa diduga dimana ketika Alif diracuni di sebuah restoran, muncul tokoh misterius yang diperankan oleh Tanta Ginting dan ternyata dia adalah orang yang ada dibalik setiap keputusan yang diambil oleh Kolonel Mason. Dalam salah satu dialognya dia berkata pada Alif “Pasti kamu berpendapat kami ini Iblis Lif, membuat perang dan kekacauan membunuhi semua orang. Kami memang Iblis Lif, kehadiran kami ini diperlukan karena hal buruk itu perlu untuk menciptaksebetulan kebaikan, kamilah yang mengendalikan”
merekalah yang menciptakan kekacauan dan mereka jugalah yang muncul sebagai penyelesainya itulah Detasemen 38 : 80-83 dalam film Alif Lam Mim, mungkin berdasarkan surat shad ayat 80-83 itu jugalah tokoh pimpinan pesantren Al-Ikhlas yang ahli dalam bidang botani dan kedokteran oleh Anggy diberi nama Kyai Mukhlis, pesantren Al-Ikhlas pimpinan Kyia Mukhlis telah berhasil mewujudkan lingkungan yang Rahmatan lil alamin dimana di lingkungan pesantren tersebut semua mazhab berkumpul hidup berdampingan dengan mengedepankan toleransi. Oleh karena itulah akhirnya sebuah konspirasi diciptakan oleh Detasemen 38 : 80-83 untuk menjadikan Kyai Mukhlis sebagai tersangka teroris.
Dalam film ini jika diperhatikan banyak sekali unsur ajaran Islam yang disisipkan oleh Anggy dalam setiap adegannya, namun berkat kelihaian Anggy dalam mengemasnya film ini jauh dari kesan menceramahi atau bahkan mendakwahi. Misalnya kata salam yang menjadi ciri khas orang Islam “Assalamualikum” sepanjang film ini akan banyak kita temui, dan masih banyak lagi ajaran Islam serta dialog-dialog cerdas berkualitas yang kental akan kritik sosial ciri khas Umbara bersaudara kita temui dalam film ini jika kita sudah menyaksikannya. Menarik untuk kita renungi ketika Anggy menutup film ini dengan sebuah Hadits, “Islam muncul dalam keadaan asing, dan ia akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah orang-orang yang terasingkan itu”.
Pada akhirnya saya dapat kesimpulan bahwa film Alif Lam Mim karya Anggay Umbara ini merupakan pengejewantahan dari Al-Qur’an surat Ali-Imran ayat 54, “Mereka orang-orang Kafir itu membuat makar, dan Allah membalas makar mereka. Dan Allah lah sebaik-baiknya pembuat makar”. Dan surat At-Tariq ayat 15 & 16, “Sesungguhnya orang kafir itu merencanakan tipu daya yang jahat dengan sebenar-benarnya. Dan Aku pun merencanakan tipu daya pula dengan sebenar-benarnya”. Wallahu A’lam
By, Maheso Jenar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H