Mohon tunggu...
mahesa paranadipa
mahesa paranadipa Mohon Tunggu... -

medical doctor, like movies & travelling

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ahok Sok Tahu Tentang Dokter

6 Oktober 2015   15:37 Diperbarui: 6 Oktober 2015   15:43 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membaca berita tentang pernyataan Bapak Basuki Tjahja Purnama (Ahok) di acara Kongres Himpunan Seminar Farmasi Rumah Sakit Indonesia pada tanggal 3 Oktober 2015 lalu yang menyatakan “Dokter tuh kadang sok jadi apoteker” sudah selayaknya untuk ditanggapi. Jika melihat tanggapan yang beragam di social media, lebih banyak muncul tanggapan kontra serta tidak simpatik dari kalangan dokter.

 

Entah apa yang mendasari Ahok mengeluarkan pernyataan seperti itu, namun jika membaca berita di megapolitan.kompas.com, perkataan selanjutnya dari Ahok yang menyatakan “suka ngarang-ngarang sendiri obatnya karena merasa berpengalaman” yang mendasari perkataan “sok jadi apoteker”.

 

Menanggapi hal ini, saya melihat Ahok mungkin punya pengalaman langsung melihat seorang dokter “ngarang-ngarang” mengenai obat yang akan diberikannya. Entah dokter mana yang pernah dilihatnya, karena di keluarganya sendiri juga ada yang berprofesi dokter. Namun jika hal ini didasarkan pada asumsi atau “kabar angin” yang didengar oleh Ahok, maka tentunya hal ini tidak mencerminkan jiwa seorang pemimpin, Ahok akan dicap sok tahu mengenai profesi dokter. Pemimpin yang baik seharusnya menegur, mengingatkan, atau mengarahkan orang lain dengan dasar serta pertimbangan yang dapat dipertanggungjawabkan.

 

Selain pernyataan itu, saya lebih menyoroti pernyataan “suka ngarang-ngarang” karena jelas pernyataan ini sangat mendiskreditkan profesi dokter, karena seorang dokter tahu risiko yang setiap saat dia hadapi sebagai dampak dari pelayanan atau pengobatannya. Dampak negatif bisa saja timbul dari pengobatannya, maka jika itu dilakukan asal-asalan tentu lebih memperburuk konsekuensi yang harus diterima oleh dokter.

 

Profesi dokter dijalankan setelah seseorang dinyatakan memiliki kompetensi di bidangnya melalui proses di tingkat institusi pendidikannya hingga ke kolegium sebagai organisasi profesi. Sebelumnya juga setiap dokter lulusan baru harus menyatakan Sumpah Dokter dengan menyebut nama Tuhannya. Atas dasar ini profesi dokter disebut tenaga profesional karena berdasarkan keilmuan yang dapat dipertanggungjawabkan serta sumpah profesi (etik).

 

Dalam melakukan peresepan, seorang dokter harus benar-benar yakin dengan diagnosis yang ditegakkannya, untuk selanjutnya memutuskan penatalaksanaan atau pengobatan pasiennya. Jika dokter belum yakin, maka dia dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut atau jika merasa tidak mampu maka dilakukan rujukan ke dokter lain yang lebih berkompeten. Penulisan resep dokter wajib didasarkan pada dasar keilmuan yang diperolehnya serta pengalaman klinis yang telah dilaluinya (evidence base medicine).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun