Mohon tunggu...
Mahesa Dwi
Mahesa Dwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Guru Ngaji

24 Mei 2022   19:17 Diperbarui: 24 Mei 2022   19:30 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dibuktikan dengan pendapat yang disampaikan oleh guru beliau ketika kami murid TPA berkunjung ke rumah guru beliau waktu hari raya idul fitri. Sudah menjadi kegiatan rutin setiap hari raya murid TPA bersilahturahmi ke pondok pesantren antar desa. 

Di kunjungan pondok terakhir adalah pondok tempat Mak Sri belajar ngaji, dan guru Mak Sri bilang "Masyaallah padahal dahulu kamu ini murid yang bisa dibilang sulit memahami materi di baning yang lain, tapi sekarang kamu sudah menjadi guru ngaji dan mempunyai banyak murid".

   Banyak kegiatan yang diadakan oleh Mak Sri salah satunya untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia di TPA Darunnajah mengadakan berbagai macam lomba seperti lomba Adzan untuk pria, Iqomah untuk wanita, dan lomba berbagai macam do'a.

Oleh Mak Sri saat itu aku disuruh untuk lomba membaca do'a sebelum tidur. Hari lomba pun tiba suasa sangat meriah dan dibuka dengan perlombaan adzan, sampai tiba giliranku untuk maju lomba membaca doa sebelum tidur. 

Semua berjalan lancar sampai pengumuman juara masing-masing bidang dan tibalah saatnya pengumuman juara lomba membaca doa sebelum tidur, 

namaku tidak disebut oleh MC (Aku pikir mulai sinilah jiwa tidak ingin kalahku muncul) karena yang menjadi juri adalah saudaraku setelah acara selesai aku protes ke mereka kenapa tidak jadi juara padahal menurutku doa yang ku baca sudah benar dan sesuai dengan yang diajarkan. 

Setelah itu aku cerita ke ibuku kejadian tersebut dan beberapa hari kemudian saudaraku yang menjadi juri  memberiku sebuah hadiah dengan tulisan di sampulnya "Juara 1" 

katanya "Ini kado lomba kemarin, Mc nya salah sebut seharusnya kamu yang juara", tapi fakta dibalik kado itu adalah ibuku yang memberi kado itu ke saudaraku untuk di berikan kepadaku supaya tidak marah karena kalah dan itu baru ku ketahui akhir -- akhir ini.

   Kembali lagi cerita tentang guru ngajiku setelah emoat tahun ngaji di tempat Mak Sri aku pamit kepada beliau untuk pindah tempat ngaji ke Pondok Pesantren, tidak mukim melainkan nduduk (Pulang pergi) karena hanya diniah saja. 

Mak Sri dan Mak She merupakan guru ngaji masa kecilku yang tidak akan aku lupakan. Sabarnya mereka ketika mengajariku ngaji dan metode yang digunakan cukup mudah untuk dipahami, mereka selalu berdoa untuk kesuksesan murid-muridnya.

   Sekitar tahun 2012 atau lebih Mak Seh guru ngaji pertamaku meninggal dunia karena sakit, kini guru ngaji masa kecilku yang masih ada adalah Mak Sri. Untuk beliau berdua pencapaianku saat ini selain doa dari orang tua adalah doa dan dukungan serta motivasi yang kalian tanamkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun