Kristen. Setelah berbicara dan berkunjung di salah satu gereja yang ada sekitar tempat tinggal banyak wawasan dan ilmu yang saya dapatkan.
Halo semuanya, apa kabar? Tentunya sehat-sehat saja kan. Tetap jaga kesehtan semua karena Kesehatan sangat penting untuk menunjanng semua aktivitas yang kita lakukan disetiap hari. Oke, kali ini aku akan membawakan sebuah topik tentang salah satu agama yang ada di Indonesa. Seperti yang kita ketahui ads berbagai macam agama yang ada di Indonesia, salah satunya adalah agamaAgama merupakan suatu hal yang sangat penting bagi rakyat Indonesia. Dari sumber yang saya dapatkan menyebutkan bahwasannya 99% masyarakat Indonesia meyakini bahwa agama manapun itu penting. Maka dari itu agama menjadi hal yang sangat sensitive. Alasan kedua adalah ada beberapa suku yang menjadikan agama sebagai identitas mereka, seperti orang melayu atau minang jika masyarakatnya tidak ber-agama Islam maka bukan bagian dari sukunya.
Berdasarkan data Direktorat Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) pemeluk agama Kristen yang ada di Indonesia per Juni 2021 berjumlah 28,82 juta jiwa. Di dalam agama Kristen (Protestan) ada pemuka agama yang disebut dengan Pendeta. Pendeta adalah seorang pemimpin yang diwajibkan dapat menghayati arti dri kepemimpinan itu sendiri. Maksudnya, kepemimpinan sebagai panggilan Tuhan yang menjadi karakter dari pemimpin Kristen yang selalu melayani dan mengasihi, bukan dilayani dan dikasihi. Tugas dari seorang pendeta yaitu memelihara kehidupan rohani umat Kristen, tetapi disisi lain ada banyak gereja yang melihat/bernggapan bahwasannya tugas pendeta yang paling utama hanya terkait tentang pengelolaan dan penataan pelayanan gereja.
Pada Kristen Protestan dalam beribadah ternyata tata urutan itu berbeda – beda disetiap gereja. Karena gereja di Indonesia dalam ber-ibadah mereka beda – beda. Kristen Protestan bukan hanya satu gereja saja tetapi da banyak seperti, GKJW, GKI, GBI, GIA, BABTIS, dll. Berdasarkan sumber yang di dapatkan, saya akan melampirkan contoh tata cara ibadah umat Kristen Protestan di Greja Kristen Jawi Wetan (GKJW) sebagai berikut :
I. Pembukaan : ( Jemaat Berdiri ) Pelayan Ibadat :
Pada hari ini kita ingin mengungkapkan rasa suka cita atas kedatangan Tuhan
Yesus, Juruselamat yang sejati dalam ibadat natal, bukan hanya menyambut Dia dengan kata-kata, tetapi juga dalam doa dan puji-pujian.
II. Pujian Kidung Jemaat No.109 : 1, 2
HAI MARI, BERHIMPUN
1. Hai mari, berhimpun dan bersukaria ! Hai mari semua ke Betlehem !
Lihat Yang Lahir Raja bala sorga ! Sembah dan puji Dia,
Sembah dan puji Dia, sembah dan puji Dia Tuhanmu !
2. Terang yang ilahi, Allah yang sejati, t’lah turun menjadi manusia.
Allah sendiri dalam rupa insan ! Sembah dan puji Dia,
Sembah dan puji Dia, sembah dan puji Dia, Tuhanmu !
III. Panggilan Ibadat :
Marilah kita bersuka cita dalam Tuhan, sebab Penyelamat kita telah datang. Hari ini damai sejati yang dari surga telah turun atas kita.
Anugerah dan damai sejahtera Allah dan Tuhan kita Yesus Kristus, kiranya senantiasa ada pada saudara-saudara, amin.
IV. Pujian KPJ No. 223 : 1, 2 ( Jemaat duduk ).
GUMEBYAR !
1. Gumebyar ! Gumebyar ! Lintang wetan sumunar.
Pra Pujangga saking wetan madosi Putra kaswargan
ing kang sampun binabar.
2. Betlehem ! Betlehem ! Pujinen Ratu Salem !
Linuhurna Hyang Makwasa ! Tentrem - rahajeng neng bumi, manungsa sinarjonan !
V. Berita Sukacita
Pelayan : Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah
diberikan untuk kita, lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang : Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
Jemaat : Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya.
VI. Pujian KPJ No. 226 : 1, 3 “HOSIANA, GUSTIKU “
1. Hosiana, Gustiku rawuh saking ngaluhur.
Hosiana, Gustiku rawuh saking ngaluhur.
Pra manungsa sajagad den paringi sih rahmat,
gedhe cilik ywa kliwatan. Payo muji Pangeran.
3. Hosiana, Gustiku rawuh saking ngaluhur.
Hosiana, Gustiku rawuh saking ngaluhur.
Pra manungsa sabumi samya atur pamuji;
samangkya samya ngabekti maring Sang Kristus Gusti.
VII. Pelayanan Firman :
a. Doa untuk Firman
b. Pembacaan Alkitab : ………………
c. Pujian Kidung Ria No. 44 : 1 ( 2x )
P’nuhi Kami
1. P’nuhi kami dengan FirmanMu
P’nuhi kami dengan Roh KudusMu
P’nuhi kami dengan kuasaMu
Agar ku layak memuliakan Tuhan
d. Kotbah
e. Saat teduh (permainan orgen)
Koor………………
VIII. Prosesi Penyambutan Natal
Pelayan Ibadat : Saudara-saudara, sebentar lagi kita akan mengenang kelahiran Yesus, Juruselamat kita yang sejati. Marilah kita mempersiapkan hati kita masing-masing sebelum menyambut kedatangan Dia.
( Lampu dipadamkan )
Pembacaan Firman Tuhan :
Yesaya 62 : 1, 2 oleh Petugas 1
Yohanes 8 : 12 oleh Petugas 2
( Setelah membaca silahkan menyalakan lilin yang ada di meja )
Pelayan Ibadat :
Saudara-saudara, kita berkumpul di tempat ini dengan satu tujuan, yaitu menyambut kedatangan Tuhan Yesus. Sejak beberapa minggu yang lalu kita sudah sibuk membuat persiapan untuk hari yang dinantikan ini. Kita ingin menyambut dan memberi arti sebaik mungkin untuk hari yang istimewa ini. Tetapi bagaimanakah dengan hati kita? Sudahkah hati kita juga diperbaharui? Hati yang selalu merindukan Tuhan. Hati yang selalu rindu berdamai dengan sesama. Hati yang selalu mendorong kita untuk membantu meringankan penderitaan sesama.
~~~~~~~~~~~~~~~~ saat teduh ~~~~~~~~~~~~~~~
Pelayan Ibadat :
Saudara-saudara, sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita. Lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang : Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
Jemaat dimohon berdiri.
Jemaat menyanyikan lagu Kidung Pasamuwan Lama No. 58 : 1, 2, 3
Dalu Suci
1. Dalu suci tidem sami Jeng Gusti Pamarta
Tedhak manjalma krana kita
Miyos wonten kandhang Betlehem
Gustining dumadi Gustining dumadi
2. Bayi suci kang Ginusti Nebusi tyang dosa
Nilar kamulyane ing swarga
Sumeleh ing rumput kang nista
N’ladani mring kita N’ladani mring kita
3. Dalu suci, tidhem sami Jeng Gusti ambekta
Katentremane jagad-raya Kados prasetyane Kang Rama
Mila linuhurna Mila linuhurna
(Lampu Dinyalakan Kembali)
IX. Persembahan Syukur :
a. Dasar : “ Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur. “
( Matius 2 : 11 )
b. Pujian PKJ No. 72 : 1, 3 : “Siapa Gerangan Sang Raja”
1. Siapa gerangan Sang Raja yang t’lah lahir?
Ikut petunjuk para malaikat.
Lekaslah cari Sang Bayi dipalungan, Dibungkus lampin; mari melihat!
Reff.: Nyanyikan sorak bergempita bagi Allah!
Sang Jurus’lamat datang ke dunia!
Nyanyikan sorak bergempita bagi Allah! KelahiranNya membawa damai.
3. Bayi yang kudus, Engkaulah Raja Damai.
Benci Kau ubah menjadi kasih.
Yang bermusuhan menjadi bersahabat, yang putus asa berpengharapan.
X. Doa Syafaat dilanjutkan Doa Bapa Kami ( Kidung Kontekstual No. 143 : 1 ) XI. Pengutusan ( Jemaat Berdiri )
Pujian Kidung Jemaat No. 99 : 1, 3 : “Gita Sorga Bergema “
1. Gita sorga bergema, "Lahir Raja mulia!
Damai dan sejahtera turun dalam dunia."
Bangsa-bangsa, bangkitlah dan bersoraklah serta,
Permaklumkan Kabar Baik; Lahir Kristus, T'rang ajaib!
Gita sorga bergema, "Lahir Raja mulia!"
3. Raja Damai yang besar, Surya Hidup yang benar,
menyembuhkan dunia di naungan sayapNya,
tak memandang diriNya, bahkan maut dit'rimaNya,
lahir untuk memberi hidup baru abadi!
Gita sorga bergema, "Lahir Raja mulia!"
XII. Berkat :
Kasih karunia dan Damai sejahtera Allah Bapa, Tuhan Yesus Kristus Sang Natal
dan Persekutuan Roh Kudus, kiranya senantiasa menyertai, membimbing dan memberikan kekuatan didalam saudara-saudara berkarya, saat ini sampai kekal selama-lamanya, amin.
Jemaat Menyanyi : BAPA TERIMA KASIH
Bapa t’rima kasih … Bapa t’rima kasih …
Bapa di dalam sorga … Syukur … t’rima kasih … amin …
Sumber : https://www.gkjw-wiyung.com/unduh/liturgi/tata-ibadah-natal-kppw-adiyuswa-2020.pdf
Dalam agama Kristen ibadah itu bebas, dalam artian bisa dikerjakan setiap waktu baik itu dirumah, di greja, ataupun di tempat lain. Ibadah di greja istilahnya seperti ibadah umum contohnya seperti dalam Islam ketika hari jumat semua laki-laki diwajibkan shalat jumat di masjid, sama halnya dengan Kristen karena hari minggu merupakan hari sabat digunakan untuk ibadah mengistirahatkan diri dari aktivitas. Namun kalua greja-greja timur tengah masih ada waktu-waktu buat ibadah, karena beda culture dan ada banyak greja di dunia jadi menyesuaikan tetapi tujuannya tetap ke satu Tuhan meskipun mereka berbeda greja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H