MAHENDRA RIEZKY FAHROZY/191241117
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
   Di Indonesia, perdebatan antara pengobatan tradisional dan modern telah meningkat dalam sepuluh tahun terakhir. Memang, banyak orang yang tidak setuju tentang seberapa efektif dan aman keduanya dalam sistem kesehatan. Pemerintah Indonesia menghadapi banyak kesulitan dalam menangani kontroversi ini, terutama dalam membuat kebijakan yang mendukung kesehatan masyarakat umum tanpa mengabaikan tradisi dan budaya asli negara.
   Salah satu alasan utama yang digunakan oleh kelompok yang menentang pengobatan tradisional adalah bahwa tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa pengobatan tersebut efektif. Banyak metode tradisional yang digunakan masyarakat, seperti jamu, pengobatan herbal, dan praktik spiritual, tidak melalui pemeriksaan klinis yang ketat seperti halnya pengobatan modern. Praktisi medis sering mengingatkan bahwa pengobatan tradisional biasanya tidak memiliki petunjuk dosis yang jelas, yang berarti ada risiko overdosis atau efek samping serius.
   Pengobatan modern yang berbasis pada bukti ilmiah dianggap lebih aman dan terpercaya. Pengobatan modern melalui serangkaian tahapan uji klinis yang terstandarisasi, dengan pengawasan ketat dari lembaga kesehatan nasional maupun internasional. Hal ini memastikan bahwa setiap obat atau prosedur medis yang diterapkan telah diuji secara menyeluruh untuk memastikan efektivitas dan keamanannya.
   Namun, pengobatan tradisional juga memperhatikan aspek ekonomi. Pengobatan tradisional sering dianggap sebagai solusi yang lebih murah bagi masyarakat kelas bawah, tetapi hal ini menciptakan kesenjangan dalam pelayanan kesehatan. Mereka mengatakan bahwa karena biaya, banyak orang dengan kondisi serius memilih pengobatan tradisional yang tidak efektif. Akibatnya, kondisi mereka semakin memburuk sebelum akhirnya mereka beralih ke pengobatan modern. Selain membahayakan pasien, hal ini juga membebani sistem kesehatan nasional karena pasien yang mendapatkan perawatan lebih dini pada akhirnya memerlukan perawatan intensif yang lebih mahal.
   Kontroversi ini memiliki dampak yang signifikan terhadap masyarakat. Salah satu efek yang jelas adalah masyarakat menjadi bingung. Masyarakat dipaksa untuk mempertahankan warisan budaya melalui penggunaan pengobatan tradisional. Di sisi lain, mereka juga menghadapi kampanye kesehatan yang mendorong pengobatan berbasis ilmiah. Dalam beberapa situasi, masyarakat yang hanya menggunakan pengobatan tradisional menolak atau menunda perawatan medis modern, sehingga kondisi kesehatan mereka menjadi lebih buruk. Fenomena ini sering muncul di daerah yang kurang teredukasi atau kurang memiliki akses ke informasi kesehatan yang dapat diandalkan.
   Meskipun demikian, pemerintah terus berusaha mencapai keseimbangan antara menjaga keselamatan publik dan menghargai kearifan lokal. Meskipun sejauh ini, pengobatan tradisional telah diterima sebagai bagian dari sistem kesehatan nasional, lebih banyak aturan dan pengawasan diperlukan. Pihak yang menentang terus mendorong pemerintah untuk meningkatkan regulasi dan memberi tahu orang-orang tentang risiko pengobatan tradisional yang tidak diuji secara ilmiah. Selain itu, mereka mengusulkan agar program subsidi kesehatan diperluas agar orang-orang yang memiliki uang terbatas tidak perlu memilih pengobatan tradisional hanya karena biaya, tetapi mereka dapat mendapatkan layanan medis modern yang lebih aman.
   Kesimpulannya adalah bahwa perdebatan antara pengobatan tradisional dan modern di Indonesia menimbulkan tantangan dalam kebijakan kesehatan. Pengobatan modern dianggap lebih aman dan teruji melalui bukti ilmiah, sementara pengobatan tradisional tetap populer karena alasan ekonomi dan budaya. Namun, kurangnya regulasi dan uji ilmiah yang ketat pada pengobatan tradisional meningkatkan risiko kesehatan. Untuk mengatasi kebingungan masyarakat, pemerintah perlu meningkatkan regulasi, pengawasan, dan edukasi, serta memperluas akses kesehatan modern, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah, tanpa mengabaikan nilai-nilai budaya lokal.
KATA KUNCI: Budaya, Kebijakan, Modern, Pengobatan, Tradisional
DAFTAR PUSTAKA
Harsono, T., 2023. Efektivitas Pengobatan Tradisional di Era Modern: Studi Kasus di Indonesia. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 12(1), pp. 45-57.
Widyastuti, A., & Hartini, S., 2022. Integrasi Pengobatan Tradisional dalam Sistem Kesehatan Nasional: Tantangan dan Peluang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 18(2), pp. 150-160.
Nugraha, A., 2023. Pengobatan Tradisional dan Dampaknya terhadap Akses Kesehatan di Masyarakat Ekonomi Rendah. Buletin Ekonomi Kesehatan, 9(1), pp. 27-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H