Jika melihat sekilas dari segi bangunannya nyaris tak ada yang spesial dari Mushola Nurul Jannah dibanding mushola lainnya. Tempat ibadah ini memang terlihat asri dengan bangunan hijau berlantai duanya. Sementara di dekatnya terdapat sebuah lapangan bulutangkis untuk warga berolahraga.
Begitu memasuki ruangan mushola, yang terasa sejuk walau cuaca cukup terik karena dilengkapi oleh lima buah pendingin udara sumbangan dari seorang donatur, barulah terlihat penampakan yang cukup langka di saat ini.
Suasana mushola terlihat ramai dengan anak-anak yang sedang mengaji. Ada yang memegang Al Quran dan ada juga yang memegang buku Iqro di tangannya. Pemandangan mushola yang unik dan 'ngangenin' yang mulai jarang terlihat selama lebih dari setahun belakangan ini.
*****
Pandemi memang telah mengoyak sendi-sendi kehidupan beragama di Indonesia. Tidak hanya Islam tetapi juga agama-agama lain yang ada di Indonesia.
Umat beragama tak lagi bisa leluasa beribadah seperti tahun-tahun sebelumnya. Pembatasan berkumpulnya orang dan penerapan prokes membuat aktivitas ibadah menjadi terhambat.
Mushola Nurul Jannah yang ada di lingkungan perumahan Puri Bintaro Hijau kota Tangerang termasuk tempat ibadah yang kena imbasnya.
Pada Ramadan tahun lalu, karena adanya himbauan pemerintah dan juga dari MUI maka ibadah-ibadah berjamaah selama bulan puasa ditiadakan. Mulai dari shalat Tarawih, tadarus dan buka puasa bersama.
Tapi mungkin ada yang unik dan berbeda dari tempat ibadah lain. Jika kebanyakan tempat lain cenderung pasrah dan membiarkan semangat keislaman menurun dan mungkin mati. Tidak demikian dengan Nurul Jannah.
Jika dilihat sejarahnya. Sejak awal pembangunan memang sudah terlihat semangat para warga saat bergotong-royong maupun mendonasikan sebagian hartanya untuk membangun mushola.