Selesai shalat Tarawih malah lanjut lagi mencari santapan malam. Mie bakso lah, nasi goreng lah ataupun sate ayam yang kebetulan pedagangnya memang sering keliling selama malam Ramadan.
Kalau begini sih namanya bulan puasa bukan lagi mengurangi makan dan mengendalikan nafsu diri. Tapi menjadi bulannya menambah porsi makan dan mengumbar nafsu makan.
Jelas saja berat badan meningkat drastis dan beberapa malah membuat kesehatan justru menurun. Kamu harus ingat di luar sana masih banyak orang yang bahkan tak mampu membeli makanan sepertimu.
Pola Makan Tak Seimbang
Kesalahan kedua yang biasanya dilakukan adalah tidak memperhatikan keseimbangan pola makan. Yang penting enak dan bisa mengenyangkan.
Menu pola makan sehat yang 4 sehat 5 sempurna dikesampingkan. Semua menu yang memanjakan lidah disikat tak peduli apakah itu baik atau tidak untuk tubuh.
Makanan berlemak semakin banyak dikonsumsi. Sementara sayuran dan buah-buahan dikesampingkan. Akibatnya bulan puasa malah membuat kolesterol dan penyakit darah tinggi kambuh.
Belum lagi kebiasaan saat lebaran dengan menyiapkan berbagai makanan penuh lemak dan santan. Jika dikonsumsi dengan tidak berlebihan mungkin tak akan bermasalah. Tapi seringnya justru kebalikannya.
Kebiasaan mengkonsumsi berbagai makanan dan minuman manis yang terlalu banyak mengandung karbohidrat dan gula juga berbahaya. Karena bisa meningkatkan kadar gula darah tubuh sehingga beresiko menderita diabetes.
Makanan pembuka yang dingin dan manis dan biasanya dipadu dengan goreng-gorengan juga bisa membuat tenggorokan bermasalah. Akhirnya menjadi batuk atau radang tenggorokan.
Padahal Rasulullah mencontohkan berbuka puasa cukup dengan beberapa butir kurma. Ini sudah dapat mengembalikan kondisi tubuh setelah berpuasa.