Mohon tunggu...
Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Mohon Tunggu... Administrasi - Berkarya di Swasta

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menanti Kiriman Simbok

3 Februari 2021   21:09 Diperbarui: 4 Februari 2021   04:29 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Begitu sampai mereka langsung berebut untuk lebih dulu membuka karung dan kardusnya. Anakku yang sulung memilih membuka karungnya. Sementara si kecil memilih untuk membuka kardusnya.

Banyak juga kiriman simbok kali ini. Ada beras, pisang, kacang ijo dan kacang tanah. Selain itu juga ada kerupuk gendar, sambal kacang, tahu garing, kerupuk seblak dan merica. Ada juga aneka kue untuk cemilan anak-anakku.

Memang sejak pandemi mereka lebih sering di rumah. Jadi membuat mereka lebih banyak 'ngemil'. Jelas saja anak-anakku langsung kegirangan melihat isi kiriman simbok.

Mereka langsung mengajukan pesanan masing-masing kepada isteriku untuk dibuatkan. Yang pisang goreng lah, seblak, goreng kerupuk dan macam-macam makanan lain yang ditanggapi dengan senyuman oleh isteriku.

Karena cukup banyak, biasanya isteriku akan membagi-bagikan kiriman tersebut ke tetangga sekitar. Kebiasaan yang selalu kami lakukan setiap kali dapat kiriman dari simbok. Kali ini hitung-hitung membalas kebaikan para tetangga yang sudah berbaik hati membantu sewaktu keluarga kami harus menjalani isolasi mandiri.

Besok pagi, biar isteri dan anak-anakku menelepon simbok. Untuk mengucapkan terima kasih atas kirimannya. Karena simbok juga pasti sedang menunggu kabar apakah kirimannya sudah sampai. Aku juga tahu simbok pasti kangen mendengar celoteh ceria cucu-cucunya. Sabar ya mbok, semoga pandemi segera berlalu dan kita selalu diberi kesehatan agar bisa berkumpul kembali.

Tangerang, Februari 2021
Mahendra Paripurna

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun