Aku akan menemuimu selepas matahari terbit
Itu adalah janji yang selalu terucap dari bibir mungilmu
Matahari adalah saksi bahwa kita akan bertemu
Berkejaran di tanah liar tak berbatu
Berlarian mengejar kepak indah kupu-kupu
Kicau burung pagi hari
Adalah tembang indah pengiring kita menari
Gemerisik dedaunan yang tertiup angin
Bak gending sang alam merdu menyapu dingin
Lalu kita akan menerabas rerumputan tinggi
Untuk sampai di taman bunga matahari
Tempat dimana pertama kita berjumpa
Di suatu sore menjelang senja
Aku akan menemuimu selepas matahari terbit
Saat itu
Janji terucap dari bibirmu
Berharap esok kan mengulang temu
Merenda hari yang terjeda oleh waktu
Hari ini kutahu kau tak sabar menanti
Usai matahari yang naik kian meninggi
Maafkan aku kali ini kita
tak lagi mungkin bertatap muka
Bukan karena mendung yang menutupi
Ataupun butiran hujan yang kerap melingkupi pagi
Biarkanlah semua ini
Menjadi rahasia abadi
Aku masih bisa mendengar dan menatapmu
Tuk sekedar menghapus segala pilu
Seorang gadis kecil menggenggam setangkai bunga matahari
Matahari, aku akan tetap menemuimu selepas matahari terbit
Tangerang, Januari 2021
Mahendra Paripurna