Mohon tunggu...
Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Mohon Tunggu... Administrasi - Berkarya di Swasta

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Cerita Fabel] Kisah Lobi Lobster dan Putrinya, Nuri Benur di Kerajaan Samudera

7 Januari 2021   19:20 Diperbarui: 7 Januari 2021   19:27 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita fabel ini mengisahkan tentang kehidupan seekor ayah lobster bernama Lobi dan putrinya Nuri yang merupakan seekor benur di sebuah kerajaan samudera. Beberapa kejadian yang mewarnai kehidupannya tidak berkaitan dengan peristiwa lain yang mungkin terjadi di dunia nyata. Mari simak cerita fabel berikut ini.

Sudah beberapa hari ini Nuri benur sering termenung di ruang kamarnya. Hatinya galau memikirkan sesuatu. Nuri tak enak makan dan tidur. Kepalanya seperti dipenuhi oleh pertanyaan-pertanyaan yang tak mampu ia temukan jawabannya.

Hal ini sebenarnya tak luput dari perhatian Ayah Lobi. Setiap akan berangkat mencari makan di tengah samudera, diam-diam ia selalu mengawasi perubahan sikap puterinya. Namun ia masih mencoba menahan diri untuk bertanya. Ia yakin suatu saat putrinya akan membuka diri dan bercerita.

Kegalauan Nuri sebenarnya bermula dari berita yang didengarnya belum lama ini. Benu dan teman-teman seumurannya kabarnya ditangkap saat sedang asyik bermain petak umpet di sela bebatuan karang samudera. Katanya mereka akan dipekerjakan ke lain wilayah untuk menambah pendapatan kerajaan. Mereka harus ikut 'kerja paksa'.

Sejak itu Nuri tak berani keluar rumah. Ia terus memikirkan teman-temannya. Ia tak habis fikir kenapa Benu bisa mendapatkan hukuman seperti itu. Apa salah mereka? Setahu Nuri harusnya benur-benur kecil sepertinya belum layak untuk dipaksa bekerja.

Nuri mencoba mengingat apa yang sudah teman-temannya lakukan. Pikirannya tertuju pada sosok Benu. Beberapa waktu lalu Benu memang pernah bercerita padanya tentang keisengan Benu dan teman-temannya. Benu mencuri rerumputan laut di wilayah istana untuk dijadikan mainan. Jangan-jangan kenakalan kecil itu yang menyebabkan mereka mendapat hukuman.

Tiba-tiba Nuri terbayangkan sesuatu. Sepertinya ia menjadi begitu was-was jika mengingatnya. Tak sabar rasanya ia ingin berjumpa dengan sang ayah. Ada sesuatu yang harus ia sampaikan. Begitu Ayah datang, aku harus langsung menemuinya, begitu pikir Nuri.

*****

"Ayah," Nuri langsung menghambur dan memeluk ayahnya yang baru saja tiba.

"Ada apa Nuri?" Ayah Lobi terkaget-kaget mendapat perlakuan tersebut. Tidak biasanya Nuri menyambut layaknya anak yang lama tak bertemu dengannya. "Kamu tidak sedang sakit kan?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun