Mohon tunggu...
Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Mohon Tunggu... Administrasi - Berkarya di Swasta

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Teladan untuk Aktif dan Sehat di Usia Senja, Lahir dari Kerendahan Hati dan Inspirasi Hidup

4 Januari 2021   10:04 Diperbarui: 4 Januari 2021   11:42 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompasiana.com/tjiptadinataeffendi21may43


Mens Sana in Corpore Sano, sebuah ungkapan dari bahasa latin yang sudah sangat sering kita dengar. Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Menggambarkan sebuah hubungan paling ideal dari seorang manusia tentang keseimbangan yang harusnya diwujudkan antara tubuh dan jiwa.


Ada salah satu sosok yang patut dijadikan contoh mengenai hal ini. Bagaimana mewujudkan keseimbangan di tengah berbagai permasalahan yang pasti dihadapi oleh setiap manusia. Bagaimana membuat jiwa dan pikiran tetap positif sehingga tidak mencemari kesehatan tubuh.

Pertama kali bertemu muka dengan dua tokoh kompasianer yang melegenda ini terjadi kalau tidak salah di tanggal 15 Januari 2019. Beliau adalah Bapak Tjiptadinata dan Ibu Roselina. Saat itu baru sekitar 6 bulanan saya menulis di Kompasiana. Tergolong bocah ingusan yang mungkin baru belajar melangkah.

Saya memang cukup sering membaca tulisan keduanya dan selain memberi vote juga tak jarang berkomentar di artikel yang bisa dibilang selalu menarik untuk dibaca. Yang luar biasa sebagai sosok senior Pak Tjip dan Bu Rose sering kali memberikan kunjungan balasan ke artikel yang saya tulis. Tentu ini menambah kekaguman saya kepada dua sosok ini.

Pertemuan diawali dengan undangan makan yang beliau sampaikan secara personal langsung ke kolom komentar di artikel saya. Karena kebetulan beliau akan datang berkunjung ke Indonesia. Hal sama yang juga beliau lakukan saat mengundang saya untuk memberikan artikel guna melengkapi buku beliau.

Doc.mas Johannes Krisnomo
Doc.mas Johannes Krisnomo

Sebagai bocah ingusan di kompasiana tentu saja saya sempat terkaget-kaget dengan sikap ramah dan rendah hati beliau mengundang saya saat itu. Hal ini juga tulus dan tidak dibuat-buat seperti terbaca dari sikap beliau menghargai juniornya saat kami bertemu muka.

Dan rupanya pertemuan itu juga dihadiri oleh banyak kompasianer senior lain. Diantaranya seperti mas Johannes Krisnomo, mbak Hennie Engglina, mbak Sisca Dewi (Rosmania Huang), mas Katedrajawen dan penulis kawakan lain di Kompasiana. Saya disambut layaknya kawan lama.

Ada banyak hal yang patut diteladani dari kedua pasangan suami isteri ini selain masalah keharmonisan keluarganya. Dari tulisan-tulisan keduanya saya dapat mengambil manfaat dan belajar banyak hal bagaimana menyikapi hidup dan sekaligus menikmati hidup.

Kesehatan di usia senja adalah utama seperti yang beliau ungkapkan di dalam tulisannya.


"Sehat itu memang bukan segala galanya dalam hidup ini, tapi bila kita kehilangan kesehatan,maka apapun yang dimiliki,tak dapat lagi dinikmati"

Selain rajin berolah raga, menjaga pola makan dan sebagai seorang master reiki tentu saja juga mempraktekkan reiki untuk menjaga kebugarannya. Ada hal lain yang membuat kesehatan keduanya lebih prima.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun