Mohon tunggu...
Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Mohon Tunggu... Administrasi - Berkarya di Swasta

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kembali Belajar, Pertaruhan Antara Efektivitas dan Risiko Tatap Muka

3 Januari 2021   15:39 Diperbarui: 3 Januari 2021   15:53 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PTM yang membuat anak banyak berinteraksi dengan orang dan lingkungan luar tentu mengundang bahaya yang cukup besar untuk tertular virus ini. Walaupun mungkin pemerintah dan tenaga pengajar sudah mempersiapkan berbagai protokol kesehatan untuk antisipasinya.

Pengawasan untuk seluruh siswa yang jumlahnya beberapa kali lipat dari jumlah tim pengajar tentu menjadi kendala tersendiri. Tak mungkin pengajar mengawasi seluruh siswa dan kelas setiap waktu selama proses belajar mengajar. Pemantauan siswa yang ternyata sudah terpapar virus Covid-19 juga tidak mudah mengingat semakin tersamarnya gejala penderita. Tidak semuanya dapat dideteksi dari pengukuran suhu maupun gejala batuk dan pilek.

Jika ditinjau dari segi resiko dan keamanan tentu PJJ masih di atas PTM. Anak akan lebih terjaga keselamatannya dengan tetap belajar dari rumah. Membatasi interaksi dengan dunia luar masih menjadi pilihan efektif mencegah penyebaran virus ini.

Semua memang tergantung pada situasi yang berkembang di masing-masing daerah. Untuk daerah yang menyandang status zona hijau dan tidak ada penderita Covid sepanjang data tersebut dapat dipertanggung jawabkan maka kiranya layak dipertimbangkan untuk melakukan PTM. Orang tua juga masih diberikan kebebasan untuk memilih untuk melakukan PJJ jika memang keberatan anaknya hadir di sekolah.

Lebih tepat memang jika dimantapkan lagi sistem pengajaran jarak jauh dengan segala kelemahannya. Dengan lebih melibatkan lagi kreatifitas, kerja sama dan kelegawaan guru dan orang tua untuk mendampingi dan mengawasi putera dan puterinya belajar di rumah.

Perdebatan ini rasanya masih akan terus berlangsung selama pandemi ada dan belum ditemukan solusi untuk mengatasinya secara tuntas. Namun rasanya tidak layak mempertaruhkan antara efektifitas dan resiko karena bagaimanapun keselamatan seseorang dalam hal ini putera dan puteri kita adalah di atas segala-galanya.

Tangerang, Januari 2021
Mahendra Paripurna

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun