Mohon tunggu...
Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Mohon Tunggu... Administrasi - Berkarya di Swasta

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ini Repotnya Jika Anda Pergi Tanpa Pamit pada Keluarga

12 November 2020   16:11 Diperbarui: 12 November 2020   16:21 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ibu sudah coba telpon Pak Alif belum?" Tanya saya.

"Itu dia Pak. Mas Alif memang tidak pernah membawa hp kalau shalat. Tadi saya sudah coba telpon ternyata hp nya ada di rumah"

"Maaf Bu. Nggak lagi berantem khan? Takutnya dia pergi karena lagi ada masalah." Kata saya menyelidik.

"Ya. Nggak lah Pak. Nggak ada masalah apa-apa kok," Bu Alif coba meyakinkan.

Saya jadi membayangkan yang tidak-tidak. Saat ini memang sedang banyak tindak kejahatan di malam hari. Belum lama ada berita di televisi tentang orang hilang yang ditemukan setelah beberapa hari dalam kondisi telah meninggal. Dari hasil penyelidikan pihak berwajib diketahui bahwa orang tersebut adalah korban pembunuhan begal.

Tetiba Bu Alif setengah berlari menuju kamar mandi mushola. Refleks saya mengikuti dari belakang. Saya teringat Pak Alif memang punya penyakit jantung. Saya yakin Bu Alif berfikiran sama. Jangan-jangan suaminya terkena serangan jantung saat di kamar mandi. Karena memang banyak kejadian orang yang meninggal saat jatuh di kamar mandi.

Terlihat pandangan kecewa dari raut wajahnya saat melihat kamar mandi ternyata dalam kondisi kosong. Saya mengajak Bu Alif untuk menuju pos satpam. Siapa tahu mungkin ada petugas jaga yang melihatnya. Karena gerbang masuk perumahan kami memang saat ini hanya dari satu pintu di dekat pos. Semenjak akses keluar masuk menuju perkampungan yang ditutup permanen selama pandemi ini.

Ternyata tak ada satupun satpam penjaga yang melihatnya. Bersama beberapa warga yang belum tidur saya berkeliling menyusuri jalan-jalan sekitar mencoba menemukan jejaknya. Sampai larut malam akhirnya pencarian dihentikan. Bu Alif juga sudah saya sarankan untuk pulang menunggu kabar dari kami

Saya dan beberapa warga berembug. Jika sampai malam ini belum ketemu juga besok pagi maka kami akan berkoordinasi dengan melibatkan petugas babinsa dan binmas untuk pencariannya.

Seorang warga kemudian berinisiatif membuat pengumuman kehilangan di group whatsapp bapak-bapak RW kami. Siapa tahu ada salah satu warga yang sempat bertemu atau tahu keberadaannya.

Pukul setengah dua belas malam saya memutuskan untuk pulang. Karena hari sudah menjelang tengah malam dan besok pagi juga saya harus bekerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun