Mohon tunggu...
Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Mohon Tunggu... Administrasi - Berkarya di Swasta

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Batavia 1928

28 Oktober 2020   11:02 Diperbarui: 28 Oktober 2020   11:12 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Di atas bumi yang sama tempat kita terjajah. Dalam getir yang sama saat tanah nenek moyang kita terampas. Oleh tangan-tangan serdadu, yang bersekutu, dengan segala daya dan tipu. Bak saudara tua, demi hasil bumi dan palawija.

Dalam merah darah yang sama kita terikat. Berisikan aliran jiwa dari bangsa yang rindu merdeka. Bangsa yang akan tetap berdiri tegak. Walau ribuan cambuk t'lah coba buat hancur dan retak.

Dalam salam sapa yang mengusik jiwa. Kita menyatu dalam satu bahasa tentang galaunya kalbu. Tentang pilu, kala langkah-langkah kaki bersepatu. Perlakukan rakyat negeriku, penuh derita bagaikan budak dan babu.

Dalam debar jantung yang sama kita berdiri


Di sini


Di atas kaki-kaki kita sendiri


Di Batavia


Bersama para pemudi dan pemuda tuk menyatukan segala rasa, cita dan kata


Bergemalah Indonesia Raya

Mari bersatu menyongsong merdeka!!



"Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun