Mohon tunggu...
Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Mohon Tunggu... Administrasi - Berkarya di Swasta

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Melawan Kecanduan Gawai pada Anak ala Santri Mushola di Masa Pandemi

22 Oktober 2020   21:38 Diperbarui: 22 Oktober 2020   21:41 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Santri belajar Iqra dan Alquran (Dok.Ustadz Dadang)

Tidak ada biaya sepeserpun yang di bebankan kepada para santri. Namun terkadang ada saja donatur yang sesekali mengirimkan makanan untuk para santri. Hal ini lumayan menambah semangat anak-anak yang umumnya sekelas TK hingga SMP untuk mengaji.

Santri asyik menikmati kue sambil beristitahat (Dok.Ustadz Dadang)
Santri asyik menikmati kue sambil beristitahat (Dok.Ustadz Dadang)
Seorang donatur melalui Ustadz Dadang juga menyumbangkan sejumlah buku Iqra dan Al Qur'an untuk dihadiahkan kepada para santri. Yang disambut dengan penuh semangat oleh mereka.

Materi pelajaran juga tak hanya berkisar masalah membaca Al Qur'an namun juga di selingi dengan pelajaran mengenai ilmu agama, kata-kata bahasa arab, adab, cerita nabi, lomba menggambar, kuis dan hafalan surat serta hadist yang disertai hadiah sebagai penyemangat para santri. 

Semua dirogoh dari kocek sang ustadz dan mungkin juga donatur melalui tangan beliau. Memang sih hadiahnya tidak besar biasanya berupa makanan kecil, es krim ataupun uang tapi sangat menyenangkan bagi santri.

Untuk memperlancar bacaan di kelas Al Qur'an juga diadakan program baca Qur'an 1 hari 1 Juz sehingga setiap bulan bisa dilaksanakan khataman dengan ritual makan-makan ala kadarnya sumbangan dari para orang tua santri.

Anak kami yang kedua sejak ikutan pesantren mushola juga sudah masuk kelas Al Qur'an dan sudah khatam 1 kali. Padahal di tempat pengajian sebelumnya di wilayah kampung sebelah sudah lama ikut pengajian masih saja Iqro 4 mungkin karena waktu belajarnya yang tidak seintensif di tempat kami. 

Kebetulan perumahan kami melakukan lock down wilayah dan akses ke perkampungan sebelah di tutup total kalau mau kesana harus memutar cukup jauh jika berkendara.

Banyak orang tua santri yang bersyukur dengan adanya pengajian di mushola karena lumayan mengurangi waktu pemakaian gawai anak-anak. Sesekali di hari libur Ustadz Dadang dan Isterinya mengajak para santri bersepeda. Sepulangnya biasanya mereka mampir dan ditraktir oleh sang ustadz.

Santri bersepeda bersama (Dok.Ustadz Dadang)
Santri bersepeda bersama (Dok.Ustadz Dadang)
Sejak adanya pengajian di mushola kami mulai banyak anak-anak yang bercita-cita untuk meneruskan pendidikan ke pesantren resmi dan menjadi ustadz serta ustadzah. 

Semoga saja bisa tercapai dan semoga para ustadz dan ustadzah selalu diberi kesehatan dan makin banyak penerus yang akan menjadi penyebar risalah Nabi Muhammad SAW di negeri ini.

Selamat Hari Santri 2020.

Tangerang, Oktober 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun