Terjebak aku dalam kerumunan kata, yang merebak tebarkan ragam aroma
Lamat ku cium wangi bunga melati, ahh.. tidak, ini aroma bangkai rafflesia arnoldi
Kerumunan lalatkah yang terbang di seputarmu
Ataukah sekumpulan lebah mungil yang bawakan sedapnya madu
Tak dapat lagi kutangkap oleh beningnya mata
Apakah kerumunan kata
T'lah semaikan ganasnya pandemi
Ataukah tebarkan benih tuk bekal putera-puterimu nanti
Lihatlah indahnya warna-warni kupu-kupu
Tak ingatkah kau dialah ulat buruk rupa yang kau campakkan dahulu
Atau tengoklah buah bintaro nan seelok ranumnya mangga
Nikmatkah ia jika kau cicip seujung lidahmu?
Dalam kerumunan kata, hanya satu yang dapat kau jadikan mata
Hanya satu yang layak kau jadikan telinga
Dalam nyata atau yang kau ujar dusta
Hanya satu
Tajamkan nurani hatimu