Mohon tunggu...
Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Mohon Tunggu... Administrasi - Berkarya di Swasta

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Pada Aksara yang Kususun Menjadi Kata

21 Maret 2019   17:33 Diperbarui: 21 Maret 2019   17:54 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada aksara yang kususun menjadi kata
Ada tercium harum wangi bunga
Dan busuknya aroma rafflesia
Dari barisan kata yang semula tanpa makna

Pada baris-baris kata yang bercerita
Ada tangisan air mata duka
Dan senyum penuh suka cita
Tentang suka duka anak manusia

Ada cinta
Asmara
Dan patah hati
Yang terasa menyakiti

Namun pada larik-larik puisi
Ada semangat juang untuk negeri
Saat tanah ibu pertiwi
Terpasung oleh penjajah kejam yang tak terperi

Pada kalimat-kalimat puitis itu pula
Tergambar indahnya dunia
Dan puji syukur atas semua karunia
Nikmat Tuhan yang tiada terkira

Jika kau lihat hari ini cerah merona
Atau melingkup dalam gelap nan kelam
Mungkin karena aksara yang telah kususun menjadi kata
Telah menyihir hari dengan puisi dan mantera suci dari palung jiwa yang  terdalam

(Puisi untuk Hari Puisi Sedunia-World Poetry Day)

Tangerang, Maret 2019
Mahendra Paripurna

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun