Semalam aku menemukan sobekan kertas di sebuah anak tangga
Kepingan yang hilang dari sebuah buku masa lalu
Tulisannya tlah pudar sulit tuk dibaca
Atau bisa jadi aku yang lupa mengeja lirik lagu
Mungkin itu hanyalah berisi syair tanpa makna
Atau penggalan rasa rindu berbalut cinta
Yang kuingat di suatu masa
Ada rasa yang belum berwujud sempurna
Entah mengapa serupa bayangan diri
Sobekan kertas terus mengikuti
Seolah melambai berlari
Memaksa untuk ku bawa pergi
Sobekan itu melebur
Mencari-cari dalam kitab-kitab kenangan yang terkubur
Menjelajahi setiap relung sanubari
Tak menyerah walau tak jelas apa yang sebenarnya sedang dicari
Adakah kau mengingat saat-saat indah bersamaku
Sebuah bisik yang seolah menyelusup di dalam kalbu
Memecahkan jeruji hati yang dulu membeku
Oleh lidah yang slalu tak mampu berkata karna kelu
Ada kerinduan yang mengoyak jiwa
Ada asmara yang mencoba bangkit di dada
Ada kata yang dulu terpendam lama
Siap dihujam dengan busur dan anak panahnya
Tapi ada tanya yang juga terus terngiang di telinga
Untuk apa mengulang putaran roda
Jika tak mungkin satukan rasa
Karna kita sama-sama tahu adanya
Bahwa sebenarnya, cinta yang lain sama-sama telah kita punya
Tangerang, Februari 2019
Mahendra Paripurna
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H