Mohon tunggu...
Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Mohon Tunggu... Administrasi - Berkarya di Swasta

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Sang Dewi Rupawan

8 Januari 2019   15:50 Diperbarui: 8 Januari 2019   15:58 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Serupa bidadari khayangan  
Berambutkan kelamnya malam
Berbibir merah memabukkan
Hanyut oleh indah raganya hingga tenggelam

Kutanya
Gerangan apa yang harus kubawa
Tuk dapat menjemput
Selarik harap tuk hati nan melangut

Katamu
Jika hanya berharap asa
Datanglah tuk bertemu
Tak perlu kau bawa apa

Kutanya lagi
Ingin kuajak kau berkeliling angkasa
Nikmati indahnya hari
Bercengkrama berbagi cerita

Katamu
Bawalah diriku
Kemana kau mau
Kau tersenyum sambil tersipu malu

Penasaranku memuncaki rasa
Dapatkah kurengkuh cintamu
Untuk kubawa mengarungi samudera
Menatap bersama cakrawala rindu

Kau berbisik mesra di telingaku
Harummu bangkitkan hasrat lelakiku
Sebait kata yang kau ucap
Cukup buat jantungku henti berderap

Tanpa menoleh padaku
Tubuh indahmu berlalu
Tinggalkan jiwaku yang seolah meluruh
Dan fikiran yang mendadak keruh

Kau tahu apa yang dia bisikkan
Bawakanku 80 jutamu
Kan kutemani kau semalaman
Dengan indah dan nikmatnya cumbu

Tangerang, Januari 2019
Mahendra Paripurna

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun