Bagi pemilik kendaraan, dua pilihan antara bahan bakar murah dan keawetan mesin kendaraan sering kali menjadi dilema yang hadir di depan mata. Banyak yang tergagap menjawab ketika ada yang bertanya mengenai dua hal tersebut.
Di satu sisi karena semakin banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi mereka mungkin memilih bahan bakar lebih murah untuk meringankan kantong mereka. Tapi di sisi lain keawetan mesin juga tidak bisa dipandang remeh karena kerusakan pada mesin bisa cukup fatal jika dibiarkan, yang dapat mengakibatkan kocek terkuras lebih dalam.
Tapi apakah memang faktor ekonomis dan keawetan mesin selalu berada di sisi yang berseberangan. Mari coba kita bahas lebih jauh mengenai hal ini.
Jenis bahan bakar yang beredar di Indonesia dibedakan berdasarkan Research Octane Number (RON). Setiap kendaraan terutama keluaran baru sebenarnya sudah memiliki rekomendasi dari pabrikan masing-masing. Kesesuaian RON dibutuhkan agar performa mesin kendaraan bisa maksimal, awet dan tidak rewel.
Rasio kompresi mesin pada kendaraan, terkait dengan kebutuhan RON pada kendaraan tersebut. Semakin tinggi Rasio kompresi maka harus diimbangi dengan pemakaian bahan bakar yang beroktan tinggi pula.
Jika hal ini abai dilakukan maka mesin kendaraan dapat mengalami efek ngelitik atau knocking akibat pembakaran yang tidak sempurna di dapur pacu mesin. Nilai oktan merupakan ukuran ketahanan mesin tanpa meledak sendiri.
Bahan bakar yang beredar di Indonesia pada umumnya dan paling sering digunakan adalah yang memiliki RON 88, RON 90 dan RON 92.
Beberapa manfaat yang bisa di dapat dari penggunaan bahan bakar beroktan lebih tinggi yang sesuai dengan rasio kompresi mesin rekomendasi pabrik adalah sebagai berikut.
Hemat BBM
Penggunaan BBM beroktan tinggi bisa menghemat konsumsi bahan bakar. Sisi ekonomis ini di dapat dari perbandingan jarak tempuh yang bisa dicapai dari BBM tersebut lebih baik dibanding oktan di bawahnya.
Performa Kendaraan yang Optimal
BBM beroktan rendah RON 88 membuat mesin kendaraan memiliki akselerasi yang rendah. Selain kurang bertenaga juga akselerasi menjadi kurang responsif. Kendaraan akan terasa berat saat menanjak. Dan sebaliknya RON tinggi membuat tarikan lebih ringan, bertenaga dan tangguh.
Mesin Awet dan Minim Biaya Perawatan
Kelebihan yang paling utama dari bahan bakar oktan tinggi adalah ruang bakar pada kendaraan lebih bersih karena tidak meninggalkan kotoran. Dengan memakai bahan bakar yang sesuai rekomendasi pabrikan membuat mesin lebih terawat sehingga umurnya lebih panjang dan meminimalkan biaya yang dikeluarkan untuk merawat kendaraan.
Ramah Lingkungan
Bahan bakar beroktan tinggi mengalami pembakaran yang lebih sempurna sehingga selain ruang bakar yang lebih bersih terbebas dari kerak karbon, gas buangnya juga relatif lebih bersih sehingga ramah lingkungan karena emisinya yang rendah.
Mendukung Subsidi BBM Tepat Sasaran
Di Indonesia bahan bakar dengan RON 88 termasuk jenis bahan bakar yang disubsidi oleh pemerintah. Di mana BBM tersebut lebih difokuskan untuk rakyat miskin dan angkutan umum.
Sehingga dengan tidak memakai BBM bersubsidi berarti kita turut mendukung program pemerintah membantu masyarakat kelas bawah.
Jika membaca uraian di atas maka jelas bahwa faktor ekonomis tidak selalu berarti harus membeli yang lebih murah. Karena dengan kualitas BBM yang lebih baik sesuai rekomendasi pabrik dan berdasar rasio kompresi mesin, itu juga berarti menghemat pemakaian BBM.
Selain itu ada banyak keuntungan dan sisi positif dari bahan bakar beroktan tinggi. Baik untuk diri sendiri, orang lain maupun untuk keberlangsungan lingkungan hidup.
Penulis sendiri saat ini di rumah juga memiliki motor lama tahun 1998 yang masih aktif digunakan oleh istri untuk aktivitas harian, mulai dari mengantar jemput sekolah anak, mengaji dan juga berbelanja.
Walaupun bisa dibilang motor "antik" dan tidak berhenti digunakan setiap hari, sampai saat ini masih cukup nyaman digunakan. Tarikannya juga masih oke. Karena selama ini selalu diisi dengan bahan bakar beroktan 90. Selain tentunya juga dengan merawat motor dengan rutin mengganti olinya.
Berdasarkan pengalaman penulis sendiri, penggunaan mobil LCGC untuk berlebaran ke luar kota tahun ini juga terbukti aman dengan selalu rutin mengkonsumsi bahan bakar yang disarankan pabrik dengan RON 92.
Kemacetan panjang Jakarta-Wonogiri saat libur lebaran kemarin bukanlah masalah.
Penulis bahkan mampu melibas tanjakan panjang nan curam Kali Klenteng yang beberapa waktu lalu telah membuat mobil-mobil kesulitan mendaki seperti video yang sempat viral beberapa waktu lalu.
Jadi rasanya sekarang ini tak ada lagi alasan untuk tidak mengkonsumsi BBM yang sesuai untuk kendaraan anda. Demi kebaikan kita bersama.
Mesin optimal itu pasti. Faktor ekonomis akan mengikuti.
Tangerang, Desember 2018
Mahendra Paripurna
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI