Mohon tunggu...
Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Mohon Tunggu... Administrasi - Berkarya di Swasta

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Semangat Pagi Kawan

11 Desember 2018   06:32 Diperbarui: 11 Desember 2018   06:42 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tetesan embun masih melekat
Di daun-daun cemara
Sewarna hijau pekat
Tuk segarkan ranting yang kering merana

Mentari masih sembunyi
Di ujung cakrawala
Menanti datangnya sang pagi
Yang ceriakan dunia

Debu jalanan belumlah tampak
Di pinggir jalanan ibukota
Seusai malam yang terserak
Basahi bumi dengan air-air angkasa

Ratusan tapak kaki
Tlah mulai melangkah
Memulai hari
Menjemput tebaran nafkah

Mungkin lelah semalam
Belumlah usai
Mungkin mata yang terpejam
Belumlah tuntaskan mimpi yang membelai

Tapi raga haruslah terus berjalan
Tuk mengejar impian
Menggapai bintang yang berkilauan
Tuk bawa pulang ke persinggahan

Biarkan nyanyian usang

Iringi langkah tuk maju ke depan

Teruslah kobarkan daya juang

Semangat pagi Kawan..

Tangerang, Desember 2018
Mahendra Paripurna

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun