Mohon tunggu...
Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Mohon Tunggu... Administrasi - Berkarya di Swasta

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Jadikan Ponsel Anda, Lampu Aladdin Zaman Now Pewujud Keinginan

28 November 2018   11:09 Diperbarui: 28 November 2018   13:28 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustration edited fr: pixabay.com

Pemanfaatan kemajuan teknologi dan informasi pada ponsel membuat perbankan tertarik mengembangkan produk-produknya. Mungkin saja terinspirasi dari keajaiban lampu Aladdin. Lewat ponsel kita saat ini sudah bisa melakukan berbagai transaksi keuangan. Rasanya memang saat ini orang lebih sering memegang ponsel ditangan ketimbang dompet.

Berbicara tentang dompet, jadi teringat pengalaman beberapa waktu lalu. Penulis diminta mengantar seorang teman yang berulang tahun untuk jalan-jalan ke monas. Kebetulan saat itu adalah 'car free day' jadi kami harus naik busway dari Blok M menuju Senayan, kemudian rencananya dengan beberapa teman yang telah menunggu disana akan berjalan kaki sekalian berolah raga pagi menuju Monas.

Setelah lelah berjalan kaki dan menikmati pemandangan di Monas. Kami berniat kembali ke Blok M untuk makan siang sekaligus merayakan ultah teman saya.

Kami naik bus transjakarta dari halte Monas yang saat itu sangat padat antriannya. Penumpang harus berdesak-desakan untuk dapat naik. Beberapa kali kami tidak jadi naik karena rombongan kami tidak muat untuk masuk karena penuhnya.

Setelah bersusah payah akhirnya rombongan kami sampai di Blok M. Dan menuju salah satu restoran yang ada disana untuk bersantap siang.

Kami semua kemudian duduk. Sambil memilih daftar menu yang disediakan oleh pelayannya. Sampai kemudian teman saya seperti tersadar sesuatu dan mencolek saya memberi isyarat agar mengikutinya.

"Ada apa Her," tanyaku kepadanya.

"Dompetku kecopetan. Sepertinya pas tadi antri di halte tadi. Kamu bawa uang berapa aku pinjam dulu nanti ku ganti"

Aku memeriksa dompetku yang ternyata hanya berisi dua lembar lima puluh ribuan. Tidak cukup untuk membayar biaya makan kami semua.

"Sorry nggak ada lagi nih" kataku setengah menyesal karena tak dapat membantunya.

"Ya udah nggak apa-apa. #DibikinSimpel. NoWalletNoWorry." Katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun