Mohon tunggu...
Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Mohon Tunggu... Administrasi - Berkarya di Swasta

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Plastik yang Selalu Membawa Masalah, Kontroversi dan Hoax

11 Oktober 2018   06:20 Diperbarui: 11 Oktober 2018   07:26 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhirnya setelah beberapa hari hanya bisa menyimak tulisan-tulisan dari para kompasianer akibat maintenance yang terjadi, selasa malam akun kompasiana berhasil juga dilogin dengan sukses.

Berawal dari ramainya berita tentang operasi plastik Ratna Sarumpaet yang mengundang pro dan kontra para politisi dan penikmat politik di negeri ini. Karena rasa keingintahuan yang lumayan besar sehingga mendorong penulis mencoba browsing berita via google mengenai hal ini. Untuk mempermudah maka saya searching dengan kata "plastik".

Hasilnya cukup mencengangkan karena ternyata ada begitu banyak berita dan artikel menyangkut "plastik" yang telah membuat geger dan kontroversial "dunia persilatan" tanah air.

Berikut terangkum beberapa mengenai plastik yang cenderung selalu membikin masalah.

Sampah Plastik

Permasalahan sampah plastik di Indonesia ternyata sudah sangat mengkhawatirkan. Seperti dilansir dari Kompas.com beberapa waktu lalu, Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti mengungkapkan bahwa Indonesia merupakan penyumbang sampah plastik ke laut terbesar kedua di dunia. 

Sampah plastik di dalam laut dapat terpecah menjadi serpihan-serpihan partikel kecil microplastic yang sangat berbahaya karena akan menjadi konsumsi hewan-hewan laut. Yang ujung-ujungnya hewan-hewan tercemar tersebut akan membahayakan ekosistem dan kemungkinan tidak saja merusak populasi hewan laut tetapi juga berbahaya karena akan dikonsumsi oleh manusia.

Partikel Plastik Minuman Kemasan

Penelitian tentang adanya partikel plastik pada minuman-minuman kemasan yang dilakukan oleh organisasi jurnalisme Orb Media yang menggandeng peneliti dari Universitas Negeri New York sesuai liputan Kompas.com sempat membuat geger Indonesia. Hal ini karena merek-merek terkenal yang dikonsumsi masyarakat Indonesia termasuk di dalam produk yang diteliti dan dinyatakan bermasalah.

Kantong Plastik

Selain pemberlakuan kantong plastik berbayar di beberapa supermarket di Indonesia. Kota Bogor seperti diberitakan oleh liputan6.com ternyata berencana per 1 Desember 2018 melarang total penggunaan kantong plastik untuk pusat perbelanjaan modern, seperti pasar swalayan, mal dan mini market. 

Beberapa bulan sebelumnya ternyata pemberlakuan kantong plastik berbayar di negara tetangga kita Australia sempat ricuh karena banyak pelanggan supermarket disana yang marah dan menganiaya penjaga toko karena menolak peraturan tersebut. Dan memaksa untuk diberikan kantong plastik secara gratis.

Beras Plastik

Berita yang sempat heboh mengenai beras plastik pertama kali menyebar di china. Disebutkan bahwa beras yang beredar ternyata merupakan campuran dari beras plastik dan beras asli untuk mengelabui konsumen. Belakangan terbukti bahwa berita tersebut ternyata adalah hoax.

Telur Plastik

Adanya telur plastik yang beredar di Indonesia juga sempat ramai dibicarakan. Berawal dari temuan warga akan kondisi telur yang tidak biasa dimana telur setelah direbus ternyata kenyal seperti karet dan tekstur kulitnya seperti terbuat dari plastik. Dan ternyata menurut BPOM yang meneliti saat itu mengungkapkan telur tersebut adalah telur asli yang kondisinya memang sudah tidak baik. 

Beberapa waktu kemudian berita ini disusul dengan video berita hoax mengenai pembuatan telur palsu berbahan karet dan plastik yang ternyata adalah video tentang mainan anak egg slime dari Tiongkok China yang viral karena dibumbui dengan judul dan caption menyesatkan.

Operasi Plastik

Operasi plastik di kalangan selebritas dan tokoh-tokoh di Indonesia selalu ramai dibicarakan dan kontroversial. Mulai dari bantahan dan pengakuan operasi plastik sampai berita hoax mengenai hal ini selalu menarik untuk disimak. 

Sebelumnya diberitakan mengenai operasi plastik Roy Kyoshi pengisi acara reality show bergenre misteri Karma. Sempat menolak mengakui dan hanya mengatakan sakit dan dirawat. Akhirnya semua terbongkar dan diwarnai hengkangnya pembawa acara karma Robby Purba karena kecewa dengan operasi plastik yang dilakukan rekannya.

Berita yang paling fenomenal tentu saja operasi plastik yang dilakukan oleh Ratna Sarumpaet. Hal ini dikarenakan melibatkan hampir semua semua elemen penting masyarakat. Mulai dari politisi, petinggi partai, para pengamat, artis dan masyarakat umum. Kasusnya tidak cuma karena operasi plastiknya tapi juga diwarnai berita penganiayaan, politik dan hoax yang mengundang perdebatan dan kontroversi. 

Alasan umum dilakukan operasi plastik (oplas) biasanya selain karena alasan medis biasanya karena faktor aesthetis atau keinginan untuk tampil cantik.

Begitu membaca berita tersebut sempat tidak habis pikir bagaimana keinginan seseorang tampil cantik dengan oplas sampai sedemikian dahsyatnya. Menghabiskan energi yang sedemikian besar untuk perdebatan yang tak kunjung berakhir. 

Dan betapa kebohongan-kebohongan harus terlahir tanpa kontrol lagi yang merusak sendi-sendi bangsa ini hanya untuk menutupi keinginan seorang manusia untuk tampil cantik.

Ternyata dari hasil browsing saya temukan bahwa operasi plastik tidak hanya dilakukan oleh manusia saja. Dikutip dari Idntimes.com, di Korea Selatan yang terkenal selain karena musik Kpop nya juga dikenal sebagai tempat operasi plastik yang mendunia. Disana tren oplas bukan hanya dilakukan untuk manusia tapi saat ini sudah banyak dilakukan oplas pada hewan. 

Saya belum mencoba mencari tahu atau tepatnya tidak ingin tahu lebih jauh apakah oplas pada hewan itu dikarenakan memang keinginan hewan tersebut sendiri untuk tampil mempesona atau hanya keinginan dari sang pemilik..hehehe..

Pict.fr: idn times
Pict.fr: idn times
Terbayang jika oplas tersebut tidak berjalan sempurna atau menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Jangan-jangan hewan tersebut jadi ngambek kepada pemiliknya atau nanti malah mencoba menutupi karena malu dengan teman-temannya dengan berbohong bahwa mukanya habis dipukuli oleh tuan pemiliknya. Atau malah menyalahkan plastik yang selalu membuat masalah, kontroversi dan hoax. Beritanya pasti lebih sensasional. Akh, dasar plastik...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun