Tak satupun kata tuk menggambarkanmu
Benteng pertama pelindungku
Dikala orang-orang menyakitiku
Disaat aku tak berdaya
Terdiam sendiri dalam tangis
Ayah
Sosokmu bagaikan cahaya benderang
Terangi gelapnya hidupku
Dikala tiada yang peduli padaku
Sungguh alangkah besar jasamu
Dengan peluhmu kau jaga mimpiku
Mimpi tuk bahagiakanmu
Ayah
Dari lubuk hati terdalam
Tak hingga terimakasih kuucapkan
Teramat indah kenangan bersamamu
Engkaulah pahlawanku
Ayah
Kini engkau telah pergi
Tinggalkan aku sendiri disini
Tak kan terlihat senyum manismu lagi
Terkadang tanpa kusadari
Air mata ini menetes bak peluru
Sempat terbesit sebuah keinginan
Tuk berbincang yang terakhir kali
Namun kucoba tegar terima kenyataan
Ayah
Kan kurindukan nyaman pelukanmu
Semoga engkau tenang disana
Bahagia selamanya
Wahai ayahku sayang
Sleman, 31 Desember 2019
Mahendra Ichsan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H