Mohon tunggu...
Mahdizal Khalila
Mahdizal Khalila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya seorang Mahasiswa aktif yang menempuh S1 Ilmu Komunikasi di Universitas Andalas. Beberapa pencapaian saya dalam beropini adalah menjuarai beberapa lomba debat bahasa Indonesia baik tingkat Regional ataupun tingkat Nasional

Nama saya Mahdizal Khalila asal dari Kota Padang. Saat ini saya sedang menempuh pendidikan S1 di departemen Ilmu Komunikasi Universitas Andalas. Hobi saya menulis dan menyampaikan opini saya terkait permasalahan yang sedang panas dibahas. Adapun capaian saya dalam beropini diantaranya menjuarai lomba debat bahasa Indonesia dari tingkat regional hingga tingkat nasional.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Permasalahan Komunikasi Satu Arah dalam Pendidikan

2 November 2022   23:12 Diperbarui: 2 November 2022   23:18 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Komunikasi menjadi proses yang dilakukan manusia sebagai makhluk sosial untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Mulai dari proses ekonomi, pendidikan, politik, dan lainnya. Seringkali kita temui proses komunikasi menghadirkan pengirim (sender) dan penerima (receiver) dan saling bergantian peran satu sama lain. 

Namun, dalam model komunikasi tidak menutup kemungkinan proses ini hanya berlaku satu arah. Artinya, pengirim pesan hanya akan menjadi pengirim dan tidak pernah menjadi penerima pesan, begitu juga sebaliknya.

Claude Shannon dan Warren Weaver dalam buku The Mathematical of Communication menyatakan bahwa komunikasi adalah proses linear yang bertujuan untuk menjelaskan informasi melalui berbagai saluran (channel). Maka, muncullah konseptualisasi dari komunikasi satu arah. Komunikasi satu arah biasanya diterapkan dalam penyampaian berita di media seperti TV, radio, dan sosial media.

Bagaimana mekanisme komunikasi satu arah? Komunikasi akan dilakukan secara dominan oleh komunikator tanpa menerima balasan dari komunikan. Sehingga tidak ada feedback dari pendengar untuk mengoreksi informasi yang disampaikan. Tujuannya agar informasi tersampaikan secara menyeluruh tanpa adanya gangguan seperti kritik atau tanggapan langsung dari pendengar.

Namun metode ini sering disalahgunakan oleh masyarakat terutama pada bidang pendidikan baik di rumah atau di sekolah. Dalam ranah rumah tangga, orang tua wajib mendidik anaknya dalam berperilaku. Ini condong pada pendidikan norma seperti dilarang berbohong, menghargai orang yang lebih tua, atau membersihkan tempat tidur. 

Lantas apa permasalahannya? Saat ini, orang tua cenderung untuk memaksakan anak dalam mengikuti perintah tanpa menimbang keinginan dari si anak. Akibatnya, anak akan tumbuh dalam lingkungan yang tertekan. Contohnya tindakan orang tua yang memukul anaknya ketika mencuri sesuatu. Keputusan untuk melarang anak mencuri adalah benar, namun caranya salah.

Ini berujung kepada pemberontakan yang dilakukan oleh anak karena tidak mendapatkan alasan yang jelas atas hukuman itu. Selain itu, mental anak akan menjadi turun dan memungkinkan ia untuk mudah melakukan tindak kekerasan fisik kepada lingkungan baik ketika kecil atau saat dewasa. Contohnya ketika dia melihat temannya yang usil mencuri dengan alasan bercanda, maka ia akan melakukan tindakan yang sama seperti orang tuanya.

Ketika dewasa ia juga dapat membawa didikan ini kepada anaknya dengan membandingkan nasibnya dahulu seperti "Kalau di zaman saya dahulu lebih parah dari ini". Ini merupakan tindakan yang tidak rasional ketika menjatuhkan hukuman tanpa penjelasan. Anak akan tumbuh menjadi bandel karena kebiasaan kasar yang dilakukan oleh orang tuanya.

Lantas apa yang seharusnya dilakukan oleh orang tua? Dalam mendidik, orang tua dapat memberikan penjelasan verbal terhadap anaknya seperti memberikan perbandingan apakah kamu suka jika dicposisi itu?. Metode ini dapat memberikan keterbukaan pada moralitas anak sebab ia akan mengetahui perasaan korbannya. Ketika ia mengetahui perasaan itu, maka akan muncul perasaan simpati dari anak untuk tidak berlaku jahat.

Selain itu, anak akan tumbuh dengan kasih sayang dan peduli terhadap sosialnya. Apa dampaknya? Mereka akan memberikan ajakan pada temannya yang berbuat salah, atau di kemudian hari mereka dapat mendidik anaknya dengan kasih sayang yang sama.

Dalam lingkup pendidikan sekolah, guru cenderung untuk melakukan komunikasi satu arah. Akibatnya guru akan lebih dominan dalam proses komunikasi. Sisi baiknya mungkin penyampaian informasi akan lebih efisien, namun akan membentuk kebiasaan murid dalam menerima informasi dari gurunya secara mentah-mentah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun