Telah jatuh bening jiwa yang bersembunyi dibalik awan keheningan, menyeka tiap tepis lapis tanah kebingungan, menerobos gang gang penuh sunyi membongkah pengap jiwa yang membeku.
Jiwa itu jiwa kami,
pemuda penegak keadilan.
Luluh karna keadilan yang tiada berpihak dan diamkan,
menggesur pikiran yang tak paham dirinya ditindas.
Melangkah berani tanpa ragu membentak mulut yang terkunci karena yakin dia akan jatuh oleh tindakannya sendiri.
Jiwa kami luluh untuk meluluhkan Jiwa pengap busuk wali rakyat yang hatinya telah beku oleh nafsu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H