Mohon tunggu...
Mahdiya P. Datunsolang
Mahdiya P. Datunsolang Mohon Tunggu... Penulis - Gadis dusun

Suka nulis apa saja.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Anak Angkuh

27 Juli 2019   14:06 Diperbarui: 27 Juli 2019   14:08 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bisakah aku menggantikanmu?
Merasakan beratnya hidup yang kau tanggung

Meniti tiap jengkal jalan yang mengiris bagai sembiluh
Demi  sekertas uang,
sesuap nasi dan pulihnya tenaga.

Di sebatang kayu yang menancap punggungmu hidup kembali kau sambung

Tersengal sesekali terdengar kencang

Hingga akhirnya harus
mempercepat langkah
Agar segera terlepas dari
beban yang menyiksa

Tubuh kecilmu berhasil membuat alam menertawaiku, aku yang sampai sekarang masih buta akan cara untuk menyambung diri sendiri.

Masih menempel pada inang,
belum berani melepaskan diri
dan menentang kejamnya dunia.

Kamu, anak kecil yang berprofesi menjadi jasa pembawa barang pembeli dipasar.

Aku mengagumimu. Izinkan aku anak manja ini mengutip ilmu dan pepatah darimu lewat tindakan keberanianmu.


Mahdya Putri Datunsolang
Titimangsa  :Pasar inpres Palu, 27 Juli 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun