Mohon tunggu...
Mahdi Syuhada
Mahdi Syuhada Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca/introvet/olahraga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Acara Tahlilan di Dukuh Mluron

25 Desember 2023   20:38 Diperbarui: 26 Desember 2023   20:33 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahlilan merupakan tradisi Indonesia yang sudah lama berkembang, tradisi tahlilan ini di dusun Mluron sudah lama dilakukan oleh masyarakat sekitar.

Hari sabtu tanggal 16-12-2023 masyarakat dusun Mluron melakukan acara tahlilan disalah satu rumah warga yaitu dirumah alm. Atmo Mulyono, diketahui alm. Atmo Mulyono wafat pada hari Selasa, 12 Desember 2023, beliau tutup   usia di umur 105 tahun, beliau wafat meninggalkan 3 anak, 7 cucu dan 5 buyut.

Tahlilan ini dilakukan untuk memperingati 7 hari wafatnya alm. Atmo Mulyono dan mengirimkan doa kepada beliau, acara ini dihadiri oleh bapak-bapak dan para pemuda dusun Mluron. Tahlilan dimulai ba'da isya' dan selesai jam 21.30 WIB, Adapun rangkaian acara adalah pembukaan, pembacaan doa tahlil, dan penutup. Acara ini dipandu oleh bapak Wiji lestari selaku ketua pengajian dusun mluron. Semua yang hadir ikut membacakan doa dan ayat suci Al-quran yang dipimpin oleh bapak Wiji lestari.

Bacaan doa tahlilan meliputi : surat al fatihah, surat Al ikhlas, surat Al Baqarah (ayat 1-5, ayat 163, ayat 255, ayat 284-286), bacaan istighfar, tasbih, dan doa tahlil.

Menurut bapak Wiji lestari : "Tahlilan diadakan pada 7 hari, 40 hari, 100 hari, dan 1000 hari setelah kematian, tahlilan ini diadakan untuk mengenang dan mendoakan orang yang telah meninggal selain itu tahlilan dapat menguatkan tali silaturahmi serta persaudaraan antar masyarakat dan mengingatkan kita kepada kematian." Bapak Wiji juga berpesan kepada kita untuk selalu mengingat  kematian dan mempersiapkan bekal untuk menghadapi kematian.

kita hidup didunia ini hanya sebentar dan pasti kita akan menjumpai yang namanya kematian, maka sebagai seorang muslim kita harus mempersiapkan bekal yang cukup untuk mengahadapi kematian yaitu dengan memperbanyak amal kebaikan dan amal ibadah kita. Allah ta'ala berfirman: Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam." (QS Al-An'am: 162), imbuh Bapak Wiji. Terakhir keluarga berharap semoga almarhum meninggal dalam keadaan khusnul khatimah diterima disisiNya dan diampuni dosa-dosanya 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun