Safety riding merupakan istilah yang tidak asing bagi kita. Mungkin Anda juga pernah melihat berbagai bahasan tentang safety riding dari berbagai platform. Hal ini disebabkan oleh maraknya kasus kecelakaan lalu lintas yang sering terjadi. Bahkan, dalam kegiatan ANTARIKSA 2024 (Ajang Kreativitas Komunikasi UNISA), mahasiswa Ilmu Komunikasi UNISA Yogyakarta juga akan melaksanakan berbagai rangkaian campaign safety riding.
Salah satu hal yang kerap dibahas pada safety riding adalah anjuran untuk mengenakan sepatu ketika mengendarai motor. Anjuran ini hadir dalam berbagai bentuk, mulai dari poster, postingan di media sosial, hingga campaign safety riding. Bahkan, pada tahun 2022, Korps Lalu Lintas Polri pernah menghimbau pengendara sepeda motor untuk selalu menggunakan sepatu.Â
Tapi, apakah menggunakan sepatu bagi pengendara motor sepenting itu?
Dilansir dari kompas.com, Agus Sani, Head of Safety Riding AHM Wahana, menjelaskan bahwa kaki adalah anggota tubuh yang sangat rawan dan wajib dilindungi. Menurutnya, jatuh ringan saja dapat menyebabkan cedera yang parah bagi kaki. Beliau juga menyatakan bahwa sudah banyak kasus di mana kaki harus diamputasi karena infeksi.
Kecelakaan sepeda motor dapat terjadi dalam sekejap, dan kaki merupakan anggota tubuh yang sangat rentan dalam situasi tersebut. Kaki dapat dengan mudah terjepit, tertindih, atau tergores ketika terjadi jatuh atau tabrakan.
Luka akibat tergores aspal saja berpotensi menimbulkan bahaya karena beberapa alasan, seperti:
1. Resiko Infeksi
Aspal yang kotor biasanya dipenuhi berbagai bakteri. Ketika kulit tergores aspal, partikel-partikel tersebut dapat masuk ke dalam luka dan menyebabkan infeksi. Infeksi dapat menjadi masalah serius jika tidak ditangani dengan tepat dan dapat menyebabkan pembengkakan, kemerahan, nanah, dan bahkan demam.
2. Kontaminasi
Luka yang tergores aspal sering kali mengandung serpihan kecil aspal, kerikil, pasir, atau bahkan kaca. Hal-hal tersebut harus dibersihkan untuk mencegah komplikasi dan kontaminasi luka.
3. Kerusakan Kulit dan Sel Â
Goresan yang parah dapat merusak lapisan kulit dan sel-sel di bawahnya. Hal ini dapat menyebabkan nyeri dan membutuhkan waktu lama untuk sembuh. Luka yang dalam atau luas membutuhkan perawatan medis khusus untuk meminimalkan risiko jaringan parut atau kerusakan lebih lanjut.
4. Tetanus
Jika luka cukup dalam dan aspal tercampur dengan tanah, ada risiko infeksi tetanus.
Mengenakan sepatu dapat melindungi atau paling tidak mengurangi cedera dan luka akibat kecelakaan. Sol sepatu yang kokoh dapat memberikan perlindungan dari benturan dan goresan. Tidak seperti sandal yang terbuka, sepatu juga menutup tempurung kaki, sehingga dapat mengurangi luka pada area tersebut. Selain itu, tidak seperti sandal yang mudah terlepas, sepatu akan tetap terpasang ketika terjadi jatuh atau benturan.
Selain memberikan keamanan ekstra ketika terjatuh, sepatu juga dapat memberikan keamanan saat berkendara. Mengendarai sepeda motor membutuhkan kontrol yang tepat terhadap tuas gigi. Alas kaki dapat memberikan cengkeraman agar pengendara dapat mengontrol tuas gigi dengan mudah. Sol sepatu yang tidak licin juga memberikan traksi lebih pada pijakan kaki, terutama dalam kondisi basah atau licin. Cengkeraman ini juga bisa mencegah pengendara tergelincir yang dapat menyebabkan kecelakaan.
Bagi banyak orang, mengendarai motor merupakan aktivitas sehari-hari yang dianggap sepele. Walaupun begitu, keselamatan tetap harus diutamakan. Oleh karena itu, sebelum anda berkendara, pastikan kaki anda terlindungi, dan siap untuk berkendara seperti anda. Hati-hati di jalan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H