Mohon tunggu...
Mahdi Nurianto
Mahdi Nurianto Mohon Tunggu... -

Staff Kajian Energi Himpunan Mahasiswa Teknik Perminyakan (HMTM) "PATRA" ITB

Selanjutnya

Tutup

Money

Darat atau Laut? Masih Menjadi Kontroversi di Blok Masela

23 November 2015   12:52 Diperbarui: 23 November 2015   13:01 942
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Blok Masela: Sebuah peluang dan tantangan

Gambar: Letak Blok Masela

           Blok Masela, merupakan sebuah blok dominasi gas yang berada di Laut Arafuru di Indonesia bagian timur. Saat ini,  Blok Masela dikelola oleh Inpex Corporation (Jepang) bersama Shell (Belanda). Blok ini telah dieksplorasi dan direncanakan akan dieksploitasi. Berdasarkan data dari SKK MIgas, cadangan terbukti gas bumi di Blok Masela adalah 10,73 triliun kaku kubik (TCF). Dengan cadangan gas sebesar itu, maka cadangan kondensat di blok tersebut juga banyak, yakni sebesar 209 juta barrel.

            Walaupun Blok Masela memiliki potensi yang begitu besar, namun pada kenyataaannya Blok Masela memiliki banyak tantangan untuk dikembangkan. Salah satunya adanya letaknya yang di lepas pantai. Kedalaman laut di sekitar lokasi berkisar antara 500 sampai 800 meter. Kemudian letaknya yang jauh dari kota besar turut menambah kesulitan dalam pengembangan lapangan ini.

 

Dua opsi pengembangan yang kontrofersi

          Pengembangan lapangan gas sangat berbeda dengan pengembangan lapangan minyak. Gas tidak seperti minyak yang dapat langsung ditransportasikan. Gas perlu dilakukan proses likuifaksi (Liquefaction) di kilang LNG (Liquefied natural gas ) untuk memproses gas alam menjadi gas alam cair atau LNG. Pencairan ini dilakukan agar gas bumi dapat disimpan dan diangkut kepada pengguna. Moda transportasi LNG diterapkan apabila penyaluran gas bumi dengan jaringan pipa tidak dapat dilakukan karena tidak memenuhi aspek keekonomian.


Gambar: Floating LNG processing Plant


         Pada dasarnya, tidak semua lapangan gas perlu dilakukan proses likuifaksi di kilang LNG. Bila gas yang diproduksi langsung digunakan oleh daerah sekitar tentu tidak diperlukan proses ini. Namun, dalam konteks Blok Masela, lapangan gas tersebut jauh dari daratan yang mengonsumsi gas alam yang tinggi. Sehingga perlu dibuat kilang LNG untuk pendistribusian ke daerah-daerah yang tingkat konsumsi gas alam yang tinggi. Oleh karena itu, untuk mengembangkan Blok Masela, pembanguan kilang LNG sudah tentu harus dilakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun