Alasan Hidup Minimalis Baik untuk Kesehatan Anda

Minimalisme telah menjadi hal yang menarik akhir-akhir ini. Ketika kita memilih untuk hidup dengan penuh perhatian akan diri kita, adalah wajar untuk mengetahui apa yang kita miliki.

kita mulai berpikir lebih dalam tentang benda-benda yang mengelilingi kita di rumah kita. Pada awalnya, Kita menyadari betapa kita sangat membutuhkan benda benda di sekeliling kita, dan setelah beberapa lama waktu berlalu, kita juga akhirnya menyadari, seberapa banyak kita tidak membutuhkannya.

Apa itu Minimalism (gaya hidup minimalis)?

Menurut Leo Babauta, penulis beberapa buku tentang cara menjadi lebih Zen, hidup minimalis bukan tentang hidup dengan sesedikit mungkin.

Ini tentang menemukan apa yang penting.

Mengambil inventaris mental dari barang-barang kita, dan memutuskan apa yang memperkaya hidup kita dan apa yang tidak, adalah langkah pertama menuju gaya hidup yang lebih minimalis.

Setelah kita menyingkirkan semua barang ekstra yang menghalangi kita, kita memiliki kesempatan untuk mencapai gaya hidup minimalis.

Minimalisme Dan Penyakit Mental

Namun, gaya hidup minimalis bukan hanya sebuah konsep yang membantu kita mengatur kembali rumah dan kehidupan kita dengan cara yang lebih efektif dan menyenangkan secara estetika.

Faktanya, gaya hidup minimalis bisa menjadi cara yang bermanfaat untuk memerangi penyakit mental dari semua tingkat keparahan, dari rasa cemas hingga skizofrenia.

Dengan memiliki lebih sedikit hal untuk mengalihkan perhatian atau memicu Anda, kesehatan mental Anda akan terkena dampak positif. Minimalisme memberi Anda kesempatan untuk menghilangkan semua kebisingan dalam hidup Anda, dan berubah menjadi lebih baik.

Berikut adalah lima alasan mengapa minimalisme yang baik untuk kesehatan mental Anda.

1. Terciptanya rasa damai

Dengan memperhatikan ruang hidup dan/atau kantor Anda, Anda melakukan hal yang sama untuk pikiran Anda. Lingkungan minimalis adalah lungungan yang damai, yang memungkinkan kita untuk selalu tenang dalam berpikir di lingkungan tersebut.

Memiliki terlalu banyak stimulasi adalah musuh dari perhatian, karena seseorang tidak akan dapat berpikir jernih ketika kita dihujani informasi secara sensorik.

Terlebih lagi, banyak rangsangan yang mengacaukan rumah atau kantor kita yang berarti ada banyak isyarat visual yang dapat memicu pikiran atau ingatan. Mungkin itu tidak selalu merupakan hal yang buruk, tetapi itu bisa menjadi neraka bagi seseorang yang berurusan dengan penyakit mental.

Overtimulasi yang disebabkan oleh terlalu banyak "barang" bahkan mungkin memicu episode skizofrenia pada seseorang yang rentan terhadapnya.

Dengan demikian, pendekatan minimalis memudahkan masalah ini dan memberi jalan bagi kehidupan yang damai dan jelas.

2. Langkah Menuju Penemuan Diri

Meskipun membuang sejumlah besar harta benda Anda akan tampak seperti Anda akan kehilangan sebagian dari diri Anda, itu hanya langkah untuk menemukan diri Anda sendiri.

Ketika tidak ada lagi begitu banyak hal di sekitar untuk mengalihkan perhatian Anda dari siapa Anda sebenarnya, diri Anda akan tercerahkan.

Menjaga pikiran Anda sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna mungkin tampak seperti cara yang baik untuk mengatasi penyakit mental, tetapi efeknya hanya bersifat sementara.

Dalam jangka panjang, mengetahui siapa diri Anda adalah hal terbaik yang dapat Anda lakukan untuk diri sendiri.

3. Fokus Pada Apa Yang Penting

Ketika Anda memiliki lebih sedikit barang, Anda memiliki lebih sedikit gangguan. Sangat mudah untuk kehilangan fokus ketika Anda dikelilingi oleh pengingat hal-hal lain yang Anda bisa lakukan.

Dengan kebebasan untuk fokus, Anda mulai menghilangkan kekacauan batin dari pikiran Anda.

Anda memiliki pilihan untuk menemukan tempat di rumah Anda di mana Anda tidak lagi merasa terkoyak dalam selusin arah yang berbeda, yang pada gilirannya, akan bekerja dengan baik bagi kesehatan mental Anda.

4. Lebih Banyak Ruang Untuk melepas lelah

Dengan mengosongkan ruangan Anda dari kekacauan yang tidak dibutuhkan, Anda membuat ruang yang terbuka.

Jadi, membuat rumah Anda terasa lebih luas kemungkinan akan bermanfaat bagi kesehatan mental Anda.

Rumah akan menjadi kanvas kosong di mana Anda bersantai dengan cara apa pun yang Anda inginkan, alih-alih harus mengurus banyak barang Anda setiap hari.

Ada peluang untuk melakukan apa yang Anda inginkan dengan ruang ini. Rumah atau sudut pribadi Anda bisa menjadi tempat untuk kreativitas, untuk melukis atau bekerja dengan tanah liat.

5. Latihan Dalam mengontrol Diri

Memiliki banyak barang material adalah hal yang sangat menggoda, itulah sebabnya kebanyakan dari kita mudah jatuh ke dalam konsumerisme.

Jadi, beralih dari gaya hidup yang berantakan dan materialistis menuju kesederhanaan minimalisme yang menggembirakan adalah keputusan yang sulit untuk diambil.

Tetapi jika Anda memutuskan untuk menempuh jalan itu dan mengikuti, Anda tidak hanya akan lebih tenang, tetapi juga lebih mengendalikan hidup Anda sendiri.

Ini semua lebih penting jika Anda sedang berjuang dengan penyakit mental.

Sebagian besar penyakit mental terdiri dari perasaan kehilangan kendali aspek kehidupan Anda. Siapa pun tahu betapa mengecewakannya masalah ini.

Inilah alasan mengapa mendapatkan kembali kendali atas setidaknya beberapa aspek kehidupan Anda sangat penting bagi Anda.

Kesimpulan
Menjalani gaya hidup minimalis sangat membantu kondisi mental Anda.

Minimalisme memberi Anda waktu, ruang, kejelasan, dan kebebasan untuk mengolah diri sejati Anda dan sepenuhnya terlibat dengan kehidupan sehari-hari, tetapi itu bisa melakukan lebih dari itu.

Memulai perjalanan Anda menuju minimalis dapat membantu Anda menghadapi semua jenis penyakit mental.

Memerangi penyakit mental adalah upaya berkelanjutan yang harus Anda lakukan setiap hari, sehingga membuat lingkungan Anda lebih menyenangkan dan bisa sangat bermanfaat.

Menjadi seorang minimalis mungkin tampak seperti tugas yang luar biasa, tetapi tidak harus demikian.

Mulai dari yang kecil, dengan memperhatikan pembelian baru. Gaya hidup minimalis akan berjalan dengan sendirinya.

Jika kita mengingat manfaat minimalis dalam pikiran dan mencoba mempraktikannya, maka kita berada di jalur yang benar.