Mohon tunggu...
Mahdi yazidashidqi
Mahdi yazidashidqi Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa pendidikan bahasa arab

من يرد الله به خيرا يفقهه في الخير

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Urgensi Penanggulangan Problematika Dalam Menghadapi Kemerosotan Tata Krama Para Penerus Bangsa

9 Februari 2021   12:48 Diperbarui: 9 Februari 2021   13:37 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

           Dewasa ini banyak sekali problematika dalam penanaman tata krama anak tentang  adab anak terhadap orang tua jika di zaman dulu sangat mudah menemukan anak yang akan menundukan badan jika menemui orang yang lebih dewasa namun dengan seiriing dengan berkembangnya zaman anak-anak mulai melupakan hal ini  padahal ini sangat penting sebagai jati diri bangsa Indonesia yang terkenal dengan kesopan santunanya karena Indonesia sangat lah erat dengan budaya ketimuran yang syarat akan kesopan santunan yang sudah sangat terkanal di belahan dunia   .

            Anak-anak zaman sekarang lebih mementingkan gaya busana  yang berkaitan dengan budaya barat yang menurut mereka sangatlah kekinian dan keren tak terpungkiri hal ini karena banyaknya dan terlalu mudahnya akses untuk untuk mendapatkan informasi tersebut lihatlah ke media sosial sangat banyak informasi atau hal-hal yang memperlihatkan itu semua sebagai contohnya youtube yang mana para konten kreator berlomba-lomba untuk menaikan viewer mereka dengan segala cara walaupun tontonan yang mereka sajikan tidak mendidik bagi kawula muda khususnya, mereka lebih mementingkan tontonan yang bisa menarik para penonton tanpa memperdulikan edukasi yang bisa diberikan dalam konten tersebut

            Tak terpungkiri jika masih banyak para konten kreator yang masih memperdulikan hal tersebut walapun jumlahnya sangatlah sedikit dibandingkan dengan mereka yang mengejar viewer tapi keberadaan mereka seperti termakan oleh samudra yang luas mereka tenggelam oleh dengan banyaknya konten yang memetingkan pundi-pundi uang yang masuk dengan dalih menutupi biaya pembuatan video, ditambah lagi seperti aplikasi seperti tiktok  ataupun game-game online yang mana sangat subur dikalangan pemuda yang rata-rata anak berusia belia sekarang sangat paham memainkanya bahkan seperti hal yang wajib bagi seseorang agar terkesan tidak ketingggalan zaman. Bahkan ketika mereka ditanya hero-hero ataupun karakter suatu game online mereka lebih paham dibanding dengan nama-nama pahlawan mereka. Hal inilah yang sangat perlu di perhatikan untuk para pendidikan terkhusus para orang tua agar membatasi pergerakan mereka dan bisa memanage waktu anak- anak mereka. Bisa membagi kapan waktu belajar, kapan bermain, kapan bersosialisai dengan lingkungan sekitar, kapan beribadah, kapan waktu tidur dan yang tak kalah penting bukan hanya mengatur waktu tapi diberikan edukasi terhadap pentingnya nilai-nilai sopan santun antar sesama mahluk hidup, baik yang muda ke yang tua, yang tua ke yang muda dan antar teman sebaya dan edukasi tentang agama yang dewasa ini sangatlah minim diterapkan di masa-masa sekarang ini.

            Peran sebagai pendidik yang sangat melekat yang disematkan ke para guru jangan menjadi barometer ataupun tolak ukur kegagalan suatu bangsa tidak bisa menerapkan budaya-budaya bangsa itu sendiri , karena stigma masyarakat ketika melihat anak nakal atau melakukan hal yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dimasyarat tidaklah lepas dari siapa yang menjadi guru anak tersebut padahal waktu anak bersama guru sangatlah terbatas dan  bisa dihitung hanya beberapa jam saja kebersamaan guru bersama muridnya dibanding dengan kebersamaan anak dengan orang tuanya hampir memakan sebagian besar  waktu anak bersama orang tua, hal ini mungkin sangatlah tidak adil ketika anak melakukan kesalahan yang menjadi kambing hitam gurunya sedangkan ketika anak itu melakukan sebuah prestasi maka kata yang pertama kali muncul yaitu siapa orang tua anak tersebut inilah stigma yang perlu diluruskan seperti kata pepatah arab:

الام مدرسة الاولي اذا اعددتها  اعددت شعبا طيبا

Yang artinya : Ibu merupakan sekolah pertama ketika mempersiapakanya maka akan tersedia generasi yang baik

            Dari kata tersebut jelas bahwasanya peran orangtua terkhusus ibu sangatlah penting bagi persiapan untuk membentuk generasi yang unggul tidak ada kata di bait syair tersebut kata-kata seorang guru karena guru walaupun perannya sangatlah vital bagi perkembangan secara fisik dan psikis seorang anak tetapi tidaklah efektif dengan tidak dibarengi peran seorang Ibu atau pun kedua orang tua yang perananya sangatlah besar karena betapapun kuat cobaan seorang anak di kehidupannya anak tersebut akan menjadikan cobaaan dan rintangan itu sebagai pembentuk dari charakteristeriknya menjadi pribadi yang kuat dan tangguh dalam mengarui kehidupan  bukan sebaliknya cobaan dan rintang malah menjadi penghambat menuju pribadi yang kuat dan tangguh jika tidak didasari dengan pengaruh dan dasar yang di berikan oleh orang tuanya.

Wallahua’alam bissowab  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun