Awal tahun 2023 Universitas Negeri Semarang kembali menyelenggarakan salah satu program unggulan yaitu UNNES GIAT yang merupakan Bentuk Kegiatan Pembelajaran Merdeka Belajar Kampus Merdeka (BKP MBKM) yang dikelola Pusat Pengembangan KKN (Pusbang KKN) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Semarang.Â
UNNES GIAT kali ini mengusung tema Bersama UNNES Giat, membangun Indonesia dari Desa, dimana ratusan mahasiswa yang dibagi menjadi beberapa tim diterjunkan ke berbagai desa di Jawa Tengah. Salah satu diantaranya yaitu tim yang ditempatkan di Desa Randugunting, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang dengan jumlah anggota 12 orang.
Mahasiswa yang tergabung dalam program UNNES GIAT aktif berkontribusi dalam menjalankan program kerja ataupun kegiatan desa. Salah satu diantaranya yaitu Haul Tumenggung Mayang dan Kirab Budaya Merti Dusun yang dilaksanakan di Dusun Kebonan, Desa Randugunting. Mahasiswa aktif mengikuti persiapan kegiatan ini dimulai dari rapat bersama hingga pelaksanaan Haul Tumenggung Mayang dan Kirab Budaya Merti Dusun.Â
Haul Tumenggung Mayang dan Kirab Budaya Merti Dusun diselenggarakan sebagai bentuk birrul walidain kepada orang tua, dimana dalam hal ini yaitu Tumenggung Mayang sebagai leluhur di Dusun Kebonan. Kegiatan ini dilaksanakan setiap tahun pada bulan Sya'ban. Adapun rangkaian kegiatan ini diawali dengan bersih-bersih makam di Pemakaman Sentono (05/03/23), nyadran-an (tahlil dan doa bersama) di Pemakaman Sentono (09/03/23), dan puncaknya Haul Tumenggung Mayang dan Kirab Budaya (12/03/23).Â
Melalui tema yang diusung pada kegiatan ini "Wong Jowo Ojo Ilang Jowone", Yuli Widodo selaku Kepala Dusun Kebonan berharap kegiatan ini dapat menggugah semangat para generasi muda untuk terus mengingat para leluhur yang telah berjasa terhadap cikal bakal terbentuknya Dusun Kebonan.Â
Kegiatan Haul Tumenggung Mayang dan Kirab Budaya Merti Dusun diawali dengan pemotongan pita oleh Kepala Dusun Kebonan dan Camat Bergas. Dilanjutkan pengambilan air suci dari mata air Kebonan Tirta Agung yang merupakan sumber air bersih seluruh warga Dusun Kebonan.Â
Lalu, seluruh peserta mengikuti kirab budaya menuju Pemakaman Sentono yang diikuti oleh 4 pemuda prajurit pembawa tombak, 2 pemudi pembawa kain penutup kijing, 3 pemudi pembawa kendi, para tokoh masyarakat, rombongan Yayasan Keraton Kasultanan Pajang, dan warga Dusun Kebonan. Setelah itu, dilakukan tahlil dan doa bersama  yang diikuti oleh seluruh panitia, tamu, dan warga Dusun Kebonan. Terakhir, Haul Tumenggung Mayang dan Kirab Budaya Merti Dusun ditutup dengan rebutan gunungan dan makan bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H