Mohon tunggu...
Mahdalena Zulkarnain
Mahdalena Zulkarnain Mohon Tunggu... -

Saya memiliki hobi berselancar didunia maya. Meskipun pekerjaan yang saya geluti tidak terlalu berhubungan dengan dunia maya. Namun untuk meng upgrade pengetahuan yang saya miliki tentang hal-hal yang umum, saya lebih memilih untuk mencari informasi tersebut melalui dunia maya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tragedi Sepeda & Motor

4 Mei 2010   05:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:25 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jumat, 30 April 2010

Pagi ini sekitar jam 8.05. Saya melangkahkan kaki keluar rumah. Seperti biasa, jalan yang saya susuri setiap hari selalu sama. Keluar lorong, menyapa tukang sampah yang setiap pagi bertugas di jalan, dan setiap pagi pasti ketemu. Lalu melewati pangkalan becak yang di sana juga nongkrong penjuan lontong sayur plus nasi gemuk. Lalu menyeberang jalan Sudirman, itulah satu-satunya tata tertib yang rutin saya langgar setiap pagi di hari kerja. Karena saya menyeberang jalan tanpa menggunakan tangga penyeberangan atau melewati zebra cross, bahkan sangat riskan akan kecelakaan.

Naaah, hal ini lah yang ingin saya bahas kali ini. Pagi ini berbeda dengan pagi biasanya. Karena ternyata sesaat sebelum saya menyeberang Sudirman itu, telah terjadi sebuah kecelakaan. Kecelakaan yang melibatkan sebuah motor dan sepeda.
Menurut cerita yang saya terima, si pengendara sepeda yang memiliki kebiasaan sama dengan saya itu dengan santainya mengayun sepedanya menyeberangi jalan. Hap.. Satu bagian badan jalan yang terletak di depan Daya Cipta dengan baik dia lewati, berlanjut menuju bagian badan jalan depan Pasar Cinde persis. Naah ternyata penyeberangan sepeda ini kurang mulus. Dari arah kiri jalan, dengan kencangnya melajulah sebuah motor yang dikendarai dua orang pemuda. Mungkin pengendara motor itu sedang menghindari pos polisi di simpang IP. Alhasil motor yang melaju kencang itu mendadak mengambil tindakan dengan mengerem mendadak. dan bukannya sang pengendara sepeda yang celaka, malah si pengendara motor yang terpental. Satu diantaranya cukup parah dan terpaksa dilarikan ke rumah sakit terdekat (RSK Charitas). Sementara si pengendara sepeda diantar pak polisi untuk pulang ke rumahnya.

Kejadian yang cukup singkat itu benar-benar membekas dihati saya, lantaran saya memiliki kebiasaan yang sama dengan pengendara sepeda itu. Mungkin hingga saat ini saya masih bisa selamat, tapi mana tau besok atau lusa giliran  saya yang mengalami kejadian tersebut. Na'udzubillahi minzalik..

InsyaAllah kedepan saya akan lebih memilih untuk menyeberang ditempat yang seharusnya saya lewati. Satu-satunya jalan dengan menggunakan tangga penyeberangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun