Mohon tunggu...
Mahbub Setiawan
Mahbub Setiawan Mohon Tunggu... Dosen - Bukan siapa-siapa

1/2 kemanusiaan, 1/2 ketidaktahuan

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Membuat Artikel Tanpa Diketik Tangan

2 Agustus 2019   20:27 Diperbarui: 2 Agustus 2019   20:43 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menulis adalah satu kegiatan yang cukup mengasyikkan bagi sebagian orang. Melalui menulis orang bisa mencurahkan ide yang ada di dalam pikirannya. Apalagi jika ide-ide tersebut bisa dibaca oleh orang lain. Hal ini akan memberikan satu kepuasan tersendiri bagi penulisnya, walaupun dia tidak mendapat bayaran dari apa yang ditulis tersebut.

Bagi saya pribadi, menulis menjadi salah satu kegiatan dalam mengisi waktu luang. Seperti misalnya ketika tidak ada pekerjaan, ketika selesai dari pekerjaan atau ketika liburan. Dengan mengisi waktu luang tersebut, maka menulis bisa bermanfaat salah satunya untuk menjaga agar pikiran selalu bekerja.

Tetapi meskipun menulis merupakan kegiatan yang cukup mengasyikkan, kadang-kadang ada perasaan malas juga ketika harus mengetiknya. Seakan-akan jari-jemari malas untuk menyentuh tombol keyboard yang ada di hadapan. Jujur saja, bagi saya secara pribadi itulah sebenarnya yang membuat saya malas untuk menulis.

Namun demikian, saat ini ada beberapa aplikasi atau software yang bisa digunakan untuk menggantikan aktivitas mengetik yang membosankan tersebut. Software atau aplikasi itu menggantikan fungsi dari jari-jemari dan keyboard komputer dengan mesin yang bisa menerjemahkan dari bahasa lisan jadi bahasa tulisan; dengan kata lain mengubah kata atau kalimat yang diucapkan menjadi kata atau kalimat yang dituliskan.

Dua Aplikasi Populer

Secara platform, aplikasi atau software ini ada yang berbasis Windows dan ada yang berbasis Android. Bahkan ada juga yang berbasis IOS. Sehingga, aktivitas menulis kita bisa dilakukan di laptop atau komputer atau di smartphone.

Tentu saja ini semakin membuat aktivitas menulis menjadi terintegrasi dan tersinkronisasi antara satu perangkat dengan perangkat yang lainnya.

Di antara aplikasi alat bantu tersebut adalah dictation.io dan speechnotes. Yang pertama merupakan aplikasi atau software berbasis Windows. Sedangkan yang kedua adalah aplikasi yang berbasis Android juga berbasis Windows.

Yang pertama gratis sedangkan yang kedua ada yang gratis ada yang berbayar. Namun keduanya sama-sama memiliki fitur yang utama yaitu mengubah kalimat yang diucapkan menjadi kalimat tertulis.

Untuk bisa menjalankan kedua software tersebut maka mutlak diperlukan adanya koneksi internet. Karena keduanya, dalam cara kerjanya menggunakan server Google. 

Tetapi untuk aplikasi speech notes versi smartphone tidak harus selamanya online atau terkoneksi dengan internet. Karena di dalamnya ada fasilitas untuk mendownload fitur secara offline.

Cara Penggunaan

Cara penggunaan dari kedua aplikasi tersebut sangatlah mudah dan bisa diandalkan. Karena dua-duanya sebenarnya sama-sama menggunakan mesin pengolah suara dari Google.

Dari sisi akurasinya, keduanya juga memiliki kesamaan. Bahkan aplikasi dictation.io bisa membubuhkan tanda baca hanya dengan mengucapkannya.

Misalkan kita ingin membubuhkan tanda koma (,) maka cukup dengan menyebutkan kata "koma". Begitu juga jika hendak membubuhkan titik (.) di akhir kalimat, maka cukup dengan menyebutkan kata "titik". 

Sedangkan jika mau berganti paragraf, maka kita cukup mengatakan kata "baris baru". Demikian juga tanda baca yang lainnya seperti tanda tanya, tanda seru dan lain-lain.

Sebagai contoh, Tulisan ini saya buat dengan menggunakan aplikasi dictation.io versi PC atau laptop. Semua rangkaian kalimat yang ditulis ini, hampir secara keseluruhan merupakan hasil diktat melalui porgram dictation.io, bukan diketik manual dengan jari-jemari.

Memang kadang terjadi kesalahan identifikasi dari kata yang diucapkan. Tetapi hal ini tidak mengganggu jalannya kegiatan tulis-menulis. Karena jika kalkulasikan secara statistik, maka kesalahan diktat tersebut tidak sampai 5%, bahkan mungkin kurang dari itu.

Mengahadapi kesalahan ketik yang demikian, maka cukup saja kita edit manual atau kita diktatkan ulang agar diperbaiki kembali oleh program tersebut. Memang tidak ada mesin yang sempurna yang bisa menggantikan manusia.

Berikut ini saya cantumkan beberapa tautan untuk masing-masing program tersebut di atas. Bagi yang penasaran bagaimana cara kerjanya, saya lampirkan juga tautan video yang saya buat tentang aplikasi tersebut bekerja.(*)

Tautan aplikasi: dictation.io, Speechnotes.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun