Mohon tunggu...
Mahbub Setiawan
Mahbub Setiawan Mohon Tunggu... Dosen - Bukan siapa-siapa

1/2 kemanusiaan, 1/2 ketidaktahuan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Titik

31 Juli 2019   12:29 Diperbarui: 31 Juli 2019   12:49 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: ruslar.pro

Setelah titik spasial yang menjadi dasar yang visual, ada titik temporal yang memotong setiap perjalanan waktu. Titik yang atas dasar kesepakatan disebut sebagai sejarah. Sejarah ketika kita lahir, sekolah, menikah, punya anak dan mati.

Sejarah adalah penggalan waktu yang selalu tumbuh dalam menciptakan untaian kehidupan manusia. Maka itu ia disebut sebagai sejarah yang berasal dari kata Bahasa Arab syajaroh yang artinya pohon. Tak ada pohon yang tidak tumbuh.

Karena manusia menjadi makhluk eksistensial yang terjerembab ke dalam ruang dan waktu, maka sejarah menjadi untaian peristiwa yang di laluinya. Titik temporal inilah yang selalu mengikat manusia ke manapun dan di manapun.

Andai manusia tidak ada di dalam ruang dan waktu, maka tidak ada sejarah dan peristiwa. Kemudian, tidak ada yang namanya titik waktu atau titik temporal ini. Tapi itu mustahil dipikirkan, karena gerak pikiran berada di dalam titik waktu.

Titik temporal atau waktu ini, hanya bisa dirasakan dan dibuktikan keberadaannya dengan kesadaran. Kita sadar bahwa tahun sekian kita ada. Kita sadar bahwa bulan sekian kita akan ke satu tempat. Itulah kesadarannya.

Kesadaran Antara Dua Titik

Ketika seseorang berangkat dari rumah ke tempat kerjanya, maka ada kesadaran yang dibingkai di dalam dua titik yaitu kesadaran spasial dan temporal. Melihat jalan adalah kesadaran spasial. Tahu sudah jam 8.30 adalah kesadaran temporal.

Rute yang dilalui sepanjang jalan pastilah merupakan sebuah garis spasial berupa rangkaian titik-titik. Rangkaian titik itu dimulai dari titik di rumah sampai titik di tempat kerja. Itu adalah dua titik yang dikreasi orang ketika berangkat kerja.

Periode dari pukul 07.00 ketika berangkat dari rumah sampai pukul 16.00 setelah setelah selesai bekerja adalah garis waktu yang terdiri dari rangkaian titik temporal. Waktu dengan demikian adalah kumpulan dari titik-titik juga.

Berada di dalam ruang dan waktu secara sadar, berarti mencermati setiap titik yang tampak dan dirasakan. Yang tampak adalah titik spasial yang membentuk gambaran-gambaran objek di dalam kehidupan seperti benda-benda.

Yang dilalui dalam bingkai waktu adalah titik temporal yang tidak bisa diulang. Jika hari Senin kemarin kita melalui pukul 08.00 ketika terjebak kemacetan, maka peristiwa itu tidak bisa diulang kembali secara persis sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun